Polman,TelukMandar.com-Kepala Kementrian Hukum dan Ham Wilayah Sulbar, sambangi pengusaha kopi yang terletak di Kabupaten Polman, senin 19 Juni 2023.
Kunjungan tersebut sebagai upaya dalam meningkatkan pendaftaran merek kekayaan intelektual disulbar. Dalam kujungan itu, kepala Kanwil Kemenkumham sulbar menyambangi pabrik pengolahan biji kopi kampoeng yang tepatnya di Kabupaten Polman.
Kepala Kanwil Kemenkumham Sulbar didampingi sejumlah tim diantaranya, kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM melihat langsung proses pengolahan biji kopi yang didatangkan langsung dari Kabupaten Mamasa.
Menurut kepala Kanwil Kemenkumham Sulbar, kopi ini sudah sering memenangkan kontes kopi spesialti indonesia dan mereknya sudah terdaftar di Deroktorat Jendral Kekayaan Intelektual Kemenkumham.
“Pemilik Pabrik Olahan Biji Kopi (Yakub Tato) telah mendaftarkan mereknya di Kemenkumham Sulbar sebanyak empat merek,” ungkap Kakanwil Unit Wilayah di bawah kepemimpinan Menkumham (Yassona H.Laoly).
Kakanwil Parlindungan berharap dengan tercatatnya produk lokal Sulbar, dapat meningkatkan pendaftaran merek. Karena pengusaha yang telah mendaftarkan merek secara otomatis akan mendapatkan keuntungan perlindungan hukum.
“Kementerian Hukum dan HAM Sulbar bersama Pemkab Mamasa telah mendaftarkan Kopi Mamasa sebagai Indikasi Geografis,” ujarnya.
Melalui kesempatan ini, saya meminta kepada seluruh pihak khusunya para pengusaha yang tersebar disulbar untuk bersama-sama mendukung indikasi geografis kopi mamasa.
“Saya mengajak pak yakub dan seluruh pengusaha kopi di Kabupaten Mamasa untuk terus bersama-sama membangun sinergitas dan berkolaborasi secara baik,” jelas kepala Kanwil Sulbar.
Pada kesempatan sama Kadivyankumham Sulbar menyampaikan, masih terdapat beberapa persyaratan yang harus dilengkapi oleh MPIG Kopi Mamasa dalam proses pendaftaran.
“Saya sudah melakukan komunikasi dengan tim MPIG dan berharap dapat segera dilengkapi. Saya yakin jika kopi Mamasa sudah terdaftar indikasi geografisnya maka hal tersebut akan berdampak pada peningkatan perekonomian petani dan pengusaha kopi di Mamasa yang bermuara pada peningkatan PAD Mamasa,” Sambung Rahendro Jati. (srl)