MAJENE- Tepat empat tahun pasca Gempa 6.2 memporandakan permukiman dan rumah rakyat di Kecamatan Malunda dan Ulumanda Majene Provinsi Sulbar, belum menemui titik pasti soal bantuan hunian, Jumat 17/1/2025.
Penjabat (Pjs) Bupati Majene, Habibi Azis pun sempat hembuskan harapan soal bantuan stimulan tahap ll di Kecamatan Malunda dan Ulumanda disalurkan Oktober 2024 lalu.
Janji tinggal janji. Sampai Habibi Azis tinggalkan Majene, dan kembali ke Provinsi harapan itu tak kunjung direalisasikan. Bahkan, Habibi saat itu menegaskan dan bicara terperinci bantuan tahap ll stimulan mencapai 96 Milyar untuk membantu pemulihan dan rekonstruksi korban Gempa Malunda dan Ulumanda.
Meski demikian, 4089 KK masih menunggu informasi dalam memecah kebuntuan terkait masalah bantuan huni dan rekonstruksi pasca Gempa.
Tanggapn dari seorang warga diKecamatan Malunda lontarkan kritikan terhadap Pemkab Majene dan menilai kerjanya hanya mampu prank masyarakat.
Menurutnya, Selain Pj. Habibi, Bupati sendiri juga pernah bertandatangan untuk diselesaikan melalui APBD. Tapi tak kunjung direalisasikan sampai kini.
“Kami anggap kinerja mereka baik untuk prank alias tipu masyarakat korban Gempa,” ungkap seorang pemuda enggan disebutkan namanya.
Mirisnya lagi, warga relokasi Rui dan Aholeang sampai kini juga ikut tak mendapatkan kejelasan hunian. Mereka masih tinggal dipengungsian lantaran kampung mereka poranda akibat Gempa.
“Kalau memang Pemkab belum mampu mencari solusi untuk 4089 KK, paling tidak warga relokasi mendapatkan perhatian serius oleh Pemkab Majene,” ujarnya.
Ia pun menduga pernyataan Pj. Habibi mengenai pencairan bantuan hunian tak kunjung tiba sampai kini kuat dugaan hanya manfaatkan situasi jelang Pilkada 2024 lalu.
“Janjinya Oktober 2024. Saat ini, sudah 2025 berarti Pj. Habibi cuman antraksi dan seolah prank alias tipu masyarakat yang terdampak korban Gempa,” urainya.
Dikutip melalui Sulbarpos.com, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Majene, Habibi Azis, mengungkapkan bahwa dana bantuan stimulan tahap 2 untuk korban gempa di Kecamatan Malunda dan Ulumanda akan segera cair. Bantuan tersebut akan disalurkan pada bulan Oktober 2024.
Habibi Azis menyampaikan bahwa alokasi dana stimulan tahap kedua untuk Kabupaten Majene mencapai Rp 96 miliar. Dana ini ditujukan untuk membantu pemulihan dan rekonstruksi bagi para warga terdampak gempa yang terjadi 2021 silam.
“Kami sedang mempersiapkan teknis penyaluran agar prosesnya berjalan lancar dan tepat sasaran,” ungkap Habibi Azis. Rabu, (25/9/2024).
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan bahwa bantuan ini dapat segera diterima oleh para penerima manfaat, khususnya masyarakat yang terdampak rusak berat, sedang dan ringan.
Dengan pencairan dana tahap kedua ini, diharapkan proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan masyarakat yang terdampak gempa dapat segera bangkit dari keterpurukan.
Pemerintah Kabupaten Majene terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna memastikan distribusi dana berjalan dengan baik dan sesuai rencana.
Penyaluran direncanakan pada bulan Oktober mendatang menjadi salah satu langkah strategis untuk mempercepat proses rekonstruksi pasca-bencana di wilayah tersebut.
Jumlah 4089 korban terdampak Gempa di Kecamatan Malunda dan Ulumanda Kabupaten Majene Provinsi Sulbar masih terus menunggu kepastian kapan disalurkan setelah janji Pj. Habibi Azis tak kunjung direalisasikan.
Tim TelukMandar.com, sudah mencoba klarifikasi kepada kepala BPBD Majene tetapi belum tersambung. (as)