MAJENE – Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Majene terus dilakukan secara berkelanjutan oleh pemerintah daerah. Melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene, salah satu fokus pembangunan tahun anggaran 2025 adalah peningkatan fasilitas literasi di tingkat sekolah menengah pertama.
Salah satu program yang tengah berjalan ialah Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Perpustakaan di SMP Negeri 2 Pamboang, Kecamatan Pamboang.
SMP Negeri 2 Pamboang, yang berlokasi di Jl. Poros Majene–Mamuju, Desa Sirindu, merupakan salah satu sekolah menengah negeri yang memiliki peranan penting dalam mencetak generasi muda berprestasi di wilayah pesisir Kabupaten Majene. Berdiri sejak 20 November 1984 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0057/0/1984, sekolah ini telah melahirkan banyak alumni yang berkontribusi bagi masyarakat dan pembangunan daerah.
Secara operasional, sekolah ini berlandaskan pada Surat Keputusan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majene Nomor 06/KEP-DPM PTSP/II/2018 yang diterbitkan pada 15 Februari 2018. Dengan sistem pembelajaran pagi selama enam hari dalam seminggu, SMP Negeri 2 Pamboang terus berupaya menjaga konsistensi mutu pendidikan, baik dari sisi akademik maupun fasilitas penunjang belajar.
Sekolah yang berdiri di atas lahan seluas 18.000 meter persegi ini telah memperoleh akreditasi B berdasarkan hasil penilaian resmi pada 31 Desember 2016. Selain memiliki lahan yang luas dan strategis, SMPN 2 Pamboang juga dilengkapi dengan akses internet dan sumber listrik PLN, memperlihatkan keseriusan sekolah dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam sistem pendidikan.
Namun, kondisi ruang perpustakaan yang selama ini menjadi pusat literasi sekolah mulai mengalami kerusakan di beberapa bagian. Atap dan plafon yang bocor, serta kondisi cat dinding yang mulai pudar, membuat kenyamanan siswa untuk membaca dan belajar di ruang perpustakaan menurun. Menyadari pentingnya peran perpustakaan sebagai jantung pengetahuan di sekolah, pemerintah pun turun tangan untuk melakukan rehabilitasi sedang/berat.
Melalui Program Pengelolaan Pendidikan dengan sub kegiatan Rehabilitasi Ruang Perpustakaan Sekolah, proyek rehabilitasi ini diberi nama “Rehabilitasi Ruang Perpustakaan SMPN 2 Pamboang”. Nilai pagu dan HPS proyek tercatat sebesar Rp. 67.494.330,- (Enam Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Tiga Puluh Rupiah), bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majene Tahun Anggaran 2025.
Ruang lingkup pekerjaan meliputi berbagai tahap penting, yakni pekerjaan persiapan, alat pelindung diri, pekerjaan atap, plafon, pengecetan, dan finishing. Setiap proses dikerjakan dengan pengawasan ketat agar hasil rehabilitasi tidak hanya memperbaiki tampilan bangunan, tetapi juga meningkatkan fungsionalitas ruang perpustakaan itu sendiri.
Kepala SMP Negeri 2 Pamboang, menyambut gembira program ini. Ia mengatakan bahwa rehabilitasi tersebut merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pengembangan literasi di sekolah.
“Perpustakaan adalah tempat tumbuhnya kecintaan anak-anak terhadap ilmu pengetahuan. Dengan diperbaikinya fasilitas ini, kami yakin semangat belajar siswa akan meningkat. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah yang terus mendukung dunia pendidikan,” ujarnya, Selasa 21 Oktober 2025.
Ia juga menambahkan, selama ini beberapa siswa kesulitan memanfaatkan perpustakaan secara maksimal karena ruangan kurang nyaman. Rehabilitasi ini diharapkan dapat menciptakan ruang baca yang terang, sejuk, dan kondusif bagi kegiatan literasi.
Sementara itu, salah satu guru bahasa Indonesia, mengungkapkan bahwa perpustakaan yang baik bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat aktivitas intelektual siswa. Dengan perbaikan ini, SMPN 2 Pamboang dapat kembali menghidupkan kegiatan “Gerakan Literasi Sekolah” (GLS) secara lebih efektif.
“Kami berharap ruang perpustakaan baru ini dapat menjadi wadah bagi siswa untuk berkreasi, berdiskusi, dan memperdalam wawasan. Peningkatan fasilitas ini adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan pendidikan di Pamboang,” tuturnya.
Pihak Disdikpora Kabupaten Majene juga menegaskan bahwa program rehabilitasi seperti ini merupakan langkah strategis untuk memastikan seluruh sekolah di Majene memiliki fasilitas pendidikan yang memadai. Fasilitas yang baik diyakini dapat berbanding lurus dengan meningkatnya prestasi akademik dan non-akademik peserta didik.
“Majene memiliki visi menjadi pusat pendidikan di Sulawesi Barat. Untuk mencapainya, kita harus memulai dari penyediaan sarana belajar yang berkualitas, termasuk ruang perpustakaan yang menjadi sumber ilmu di setiap sekolah,” ungkap salah satu pejabat Disdikpora Majene.
Selain manfaat pendidikan, proyek ini juga memberikan efek sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, karena melibatkan tenaga kerja lokal selama proses pembangunan berlangsung. Dengan begitu, masyarakat ikut merasakan dampak positif dari kegiatan pemerintah di sektor pendidikan.
Warga Desa Sirindu pun menyambut baik proyek rehabilitasi ini. Salah satu tokoh masyarakat setempat, H. Baharuddin, menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah daerah terhadap sekolah di wilayah mereka.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memperhatikan sekolah-sekolah di pelosok. Anak-anak kami kini bisa belajar dengan lebih nyaman, dan itu berarti banyak bagi masa depan mereka,” ujarnya.
Dengan selesainya rehabilitasi nanti, Ruang Perpustakaan SMPN 2 Pamboang diharapkan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga pusat kegiatan literasi dan inovasi bagi siswa. Ruangan yang nyaman, pencahayaan yang baik, serta desain yang bersih dan modern akan memberikan suasana belajar yang lebih inspiratif.
Langkah ini menjadi bukti konkret bahwa pemerintah daerah Majene tidak sekadar membangun fisik, melainkan juga membangun masa depan pendidikan. Melalui rehabilitasi ini, SMP Negeri 2 Pamboang akan semakin siap mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan melek literasi.