MAJENE- Dibunuh atau bunuh diri, Polres Majene terus mendalami kasus kematian wanita berinisial WR, ditemukan meninggal disebuah rumah diDusun Pellattoang, Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene.
Sampai saat ini, kematian WR masih menimbulkan tanda tanya dan pihak kepolisian juga masih terus mendalami kematian ibu rumah tangga (IRT) itu.
Kematian ibu rumah tangga (IRT) itu, sontak menghebohkan masyarakat setempat. Tak terkecuali netizen dengan beragam spekulasi dilontarkan, Senin 3/2/2025.
Pihak kepolisian sendiri pun belum menemukan tanda – tanda kekerasan diakibatkan benda tumpul dan tajam di tubuh korban.
AKP Laurensius Madya Wayne saat dikonfirmasi diruang kerjanya mengenai sejumlah informasi dirilis dibeberapa media online soal luka lebam dan beberapa catatan lainnya.
Menurut Lauren, hasil visum dikeluarkan itu adalah visum luar berdasarkan setelah korban dibawa ke kamar mayat. Nah, dari pihak dokter sendiri sudah sampaikan hasil visum itu memiliki ciri – ciri mayat bunuh diri dengan beberapa catatan.
“Kalau tanda – tanda kekerasan diakibatkan benda tumpul atau tajam, itu nihil,” ungkap Kasat Reskrim Polres Majene.
Jadi kami setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban, diminta untuk di otopsi dan kami pun langsung berkoordinasi pihak RS. Bhayangkara Mamuju, mayat pun dikirim semalam sekitar pukul 02.00.
“Untuk kesimpulan kematian WR, kita masih menunggu hasil otopsi dilakukan RS Bahayangkara Mamuju dan terkait hasilnya, nanti diinformasikan kembali kepada teman – teman media,” ujar AKP Laurensius Madya Wayne.
Pihaknya pun mengaku sedikit memiliki kesulitan dalam melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lantaran mayat korban usai kami tiba dilokasi sudah lepas dari jeratan tali dan ditutup sarung diatas tempat tidur.
“Mungkin karena keluarga atau tetangga korban membuat TKP menjadi rusak dan sedikit kesulitan. Tapi, Kami sebisa mungkin dan semaksimal mungkin, ya kita menemukan tanda – tanda didalam TKP,” terangnya.
Sementara, suami korban mulai subuh sampai sore ini masih terus dilakukan pemeriksaan dan dimintai keterangan oleh pihak Polres Majene.
Sedangkan, kemanakan korban juga sudah datang membuat laporan dan tadi ingin dimintai keterangan. Namun, ingin menghadiri pemakaman korban terlebih dahulu.
Pria berpangkat AKP itu, menghimbau masyarakat Kabupaten Majene dan para netizen untuk tidak berasumsi tidak sesuai dengan fakta dilapangan.
“Pintar – pintarlah melihat situasi, karena kita disini penting juga menghargai suasana kebathinan pihak keluarga korban,” himbaunya.
Dikabarkan, pihak kepolisian pun sudah beberapa kali melakukan olah tkp untuk mengumpulkan bukti dan melengkapi data sebelum menerima hasil otopsi dari RS. Bhayangkara. (as)