Majene,TelukMandar.com-Seorang peserta calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau disingkat dengan P3K layangkan mosi tidak percaya terhadap kinerja Badan Kepegawaian Dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Majene.
Hal itu, disampaikan karena dirinya menilai ada kejanggalan dalam proses penentuan kelulusan peserta P3K, Jumat 29 Desember 2023.
Tindakan mosi tidak percaya yang dilayangkan sejumlah peserta ujian P3K pada formasi guru karena dinilai ada kejanggalan dari proses penentuan kelulusan dilakukan pihak BKPSDM Majene.
Ia katakan, hasil nilai Computer Assisted Test (CAT) yang saya dapatkan berada pada angka 577 sedangkan yang berinisial A pada angka 571. Kenapa kemudian saya menarik kesimpulan untuk menjadikan inisial A sebagai pembanding kebetulan sesi ujian saya bersamaan.
“Semua bisa dilihat perbedaan nilai saya cukup signifikan dengan pesaing saya yang inisial A. Sangat jelas memiliki selisih dan ini tidak terjadi kepada saya saja melainkan banyak orang diluar sana merasakan tindakan serupa,” ungkapnya saat dimintai keterangan.
Lanjut dikatakan, saya dan inisial A memiliki masa pengabdian sama cuman mengajar disekolah yang berbeda. Apalagi inisial A satu tingkatan dengan saya saat kuliah di makassar.
Jadi kalau ingin merujuk pada regulasi dengan penambahan 30% tentu tidak ada perbedaan inisial A dengan saya. Namun janggal saat penentuan hasil kelulusan tiba-tiba nilai saya anjlok dan lebih tinggi ketimbang inisial A.
“Pada proses penetuan ini, saya menduga tidak dilakukan secara profesional dan tidak dinilai secara obyektif sehingga kecurigaan muncul serta tidak adanya kepercayaan kepada pihak BKPSDM Majene,” ujarnya Inisial N enggan disebutkan namanya.
Sementara pihak keluarga saat melakukan konfirmasi ke BKPSDM Majene katakan, saya datangi BKD untuk meminta penjelasan mengenai persoalan ini tetapi seolah tidak mendapatkan jawaban baik.
“Saya datang untuk meminta informasi secara baik. Dan pihak BKPSDM seolah tidak ingin transparansi setelah diminta untuk dibuka data penambahan 30%,” katanya inisial W.
Sangat disayangkan kalau kemudian seolah proses penentuan P3K dilakukan secara tidak baik dan mengarah pada tindakan Diskriminasi kepada sejumlah peserta dengan melakukan pengaturan dengan berbagai tindakan.
“Ya harusnya pihak BKPSDM Majene membuka secara transparansi proses penambahan nilai sehingga tidak menimbulkan kecurigaan,” jelasnya.
Hingga pemberitaan ini dimuat, kami terus menghubungi pihak BKPSDM Majene untuk dikonfirmasi terkait laporan sejumlah peserta ujian P3K di Kabupaten Majene tetapi belum mendapatkan respon secara baik.
Gambar yang kami muat bersumber dari google tidak memiliki keterkaitan orang didalam gambar tersebut. (as)