MAJENE – Upaya peningkatan mutu sarana pendidikan di Kabupaten Majene kembali mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah. Melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, tahun ini SD Negeri 51 Galung Paara yang terletak di Desa Pamboborang, Kecamatan Banggae, menjadi salah satu sekolah yang memperoleh bantuan rehabilitasi ruang kelas.
Program ini dianggarkan melalui APBD tahun 2025 dengan nilai pagu sebesar Rp. 89.992.440,- (Delapan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Empat Ratus Empat Puluh Rupiah).
Sejak berdiri pada 1 Juli 1982, SD Negeri 51 Galung Paara telah menjadi salah satu lembaga pendidikan dasar yang berperan penting dalam mencetak generasi muda Majene yang cerdas dan berkarakter. Dengan akreditasi “B” dari BAN-SM, sekolah ini terus berupaya mempertahankan kualitas pembelajaran, meski di tengah keterbatasan sarana fisik bangunan yang sudah mulai menua.
Kondisi beberapa ruang kelas yang mulai rusak dan tidak lagi layak digunakan menjadi alasan utama pelaksanaan program rehabilitasi sedang/berat ini. Sebagian dinding retak, atap bocor, serta lantai yang mulai terkelupas menjadi keluhan para guru dan siswa dalam beberapa tahun terakhir. Melalui program rehabilitasi, diharapkan proses belajar mengajar dapat kembali berlangsung dengan aman, nyaman, dan kondusif.
Kepala SDN 51 Galung Paara menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas perhatian pemerintah daerah. Ia menilai bantuan tersebut merupakan bukti nyata komitmen Majene dalam meningkatkan kualitas pendidikan hingga ke pelosok desa. “Kami sangat bersyukur atas perhatian pemerintah. Ruang kelas yang baik akan berdampak besar pada semangat belajar anak-anak,” ujarnya penuh haru, Kamis 23 Oktober 2025.
Rehabilitasi ini mencakup berbagai aspek penting dalam struktur bangunan. Berdasarkan uraian pekerjaan, kegiatan mencakup pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah dan pondasi, pekerjaan beton, dinding, kusen dan pintu, atap, lantai dan keramik, pengecatan hingga instalasi elektrikal. Setiap tahap akan diawasi secara ketat agar sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.
Selain memperbaiki kondisi fisik bangunan, rehabilitasi ruang kelas ini juga diharapkan membawa semangat baru bagi seluruh warga sekolah. Dengan lingkungan belajar yang bersih dan tertata, siswa akan lebih fokus, guru lebih termotivasi, dan orang tua pun merasa tenang menitipkan anaknya di sekolah tersebut. “Kami percaya, suasana belajar yang nyaman akan melahirkan anak-anak berprestasi,” kata salah satu guru yang mengajar sejak dua dekade lalu.
Pemerintah Kabupaten Majene melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga menjelaskan bahwa rehabilitasi ini merupakan bagian dari Program Pengelolaan Pendidikan, di bawah kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar.
Program ini menjadi salah satu strategi pemerintah daerah untuk memperkuat fondasi pendidikan dasar di Majene, terutama di wilayah yang sudah lama tidak tersentuh perbaikan infrastruktur.
Masyarakat Desa Pamboborang pun turut menyambut gembira proyek tersebut. Mereka menilai pembangunan sarana pendidikan merupakan bentuk investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi anak cucu mereka. Beberapa tokoh masyarakat bahkan menyatakan kesediaannya untuk ikut mengawasi jalannya pekerjaan agar hasilnya benar-benar maksimal dan transparan.
Dari sisi teknis, pekerjaan rehabilitasi akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Proses pengerjaan diharapkan berjalan tepat waktu dan sesuai spesifikasi, sehingga hasilnya bisa digunakan secara optimal oleh sekolah. Pemerintah daerah juga menegaskan tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan.
Keberadaan ruang kelas yang layak menjadi kebutuhan mutlak bagi sekolah-sekolah dasar di daerah, terutama di wilayah Majene yang sebagian besar masih berada di kawasan pedesaan. Infrastruktur yang baik menjadi fondasi penting dalam mewujudkan “Majene Religius, Cerdas, dan Mandiri”, sebagaimana visi pembangunan daerah yang selama ini diusung oleh pemerintah.
Selain rehabilitasi ruang kelas, pemerintah daerah juga tengah memetakan kebutuhan sarana pendukung lainnya seperti pengadaan meubelair, fasilitas sanitasi, serta pengembangan ruang guru dan perpustakaan di sejumlah sekolah. Langkah ini merupakan bagian dari program berkelanjutan dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sektor pendidikan.
Dengan luas lahan mencapai 2.000 meter persegi, SDN 51 Galung Paara memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi sekolah percontohan di wilayah Banggae. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, sekolah ini diharapkan mampu mencetak lebih banyak siswa berprestasi yang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Proyek rehabilitasi ruang kelas ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Semua pihak diharapkan ikut menjaga dan merawat fasilitas yang nantinya telah diperbaiki, agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Sebab, membangun sekolah tidak sekadar membangun gedung, tetapi juga membangun masa depan generasi muda.
Pada akhirnya, keberhasilan program ini akan menjadi cerminan sejauh mana komitmen daerah dalam menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan. SDN 51 Galung Paara kini bersiap menyongsong wajah baru, lebih kuat, lebih nyaman, dan lebih layak sebagai rumah ilmu bagi ratusan anak bangsa di Desa Pamboborang.












