MAJENE – Wajah baru dunia pendidikan di pelosok Kabupaten Majene perlahan mulai tampak. Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi SD Negeri 31 Ratte Padang, setelah sekolah dasar tersebut mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah melalui program Rehabilitasi Ruang Kelas.
Program ini digagas oleh Satuan Kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene, menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 dengan nilai pagu paket sebesar Rp. 71.973.900,- (Tujuh Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Rupiah).
Rehabilitasi ruang kelas ini mencakup berbagai lingkup pekerjaan penting, di antaranya pekerjaan umum, persiapan lapangan (site work), pekerjaan langit-langit (plafon), pekerjaan dinding, serta pekerjaan pengecatan. Keseluruhan kegiatan dilakukan di lokasi SDN 31 Ratte Padang, yang berada di wilayah pegunungan Kecamatan Tammeroddo Sendana, salah satu kawasan yang dikenal memiliki tantangan infrastruktur cukup berat di Kabupaten Majene.
Bagi para guru dan siswa, kabar ini terasa seperti udara segar di tengah perjuangan mereka menjaga semangat belajar di sekolah yang sebelumnya mengalami kerusakan di beberapa bagian ruang kelas. Kepala SDN 31 Ratte Padang, dengan raut penuh haru, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pemerintah daerah yang akhirnya turun tangan memperbaiki fasilitas sekolah. “Ruang kelas kami sudah lama membutuhkan perhatian. Ada bagian plafon yang rusak, dinding yang mulai rapuh, dan cat yang mengelupas. Alhamdulillah tahun ini kami mendapat program rehabilitasi,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Menurutnya, kerusakan ruang kelas yang terjadi selama beberapa tahun terakhir membuat proses belajar mengajar tidak selalu berjalan dengan nyaman, terutama saat musim hujan. Sering kali siswa harus bergeser ke sudut ruangan untuk menghindari tetesan air dari atap atau plafon yang bocor. Dengan adanya program perbaikan ini, pihak sekolah optimistis suasana belajar akan kembali kondusif.
Warga sekitar Ratte Padang pun menyambut baik program ini. Mereka menilai, perhatian pemerintah terhadap sekolah di daerah terpencil merupakan bentuk keadilan sosial yang patut diapresiasi. “Kami di daerah pegunungan ini sering merasa terpinggirkan, tapi dengan adanya rehabilitasi sekolah ini, kami tahu bahwa pemerintah tidak lupa dengan kami,” tutur salah satu tokoh masyarakat setempat.
Program rehabilitasi ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah Kabupaten Majene melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga benar-benar berkomitmen memperbaiki fasilitas pendidikan di seluruh wilayah, tanpa terkecuali. Disdikpora Majene terus menegaskan bahwa pemerataan pembangunan pendidikan adalah prioritas utama demi memastikan seluruh anak-anak, baik di kota maupun di pelosok, memperoleh hak belajar yang layak.
Secara teknis, pekerjaan rehabilitasi ruang kelas SDN 31 Ratte Padang dijalankan sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku. Pihak penyedia jasa konstruksi diwajibkan mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Gedung Negara, terutama pada aspek teknis pelaksanaan dan keselamatan kerja. Setiap tahapan kegiatan diawasi secara ketat agar kualitas hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Selain itu, penyedia jasa konstruksi juga memikul tanggung jawab penuh atas hasil pekerjaan secara profesional. Hal ini sejalan dengan amanat Pasal 17 Ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang menegaskan bahwa penyedia wajib menjamin mutu pekerjaan sesuai kontrak dan ketentuan teknis yang berlaku. Dengan begitu, penggunaan dana publik dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.
Pekerjaan rehabilitasi yang sedang berjalan meliputi pembenahan struktur plafon, perbaikan dinding yang retak, serta pengecatan ulang seluruh ruangan agar tampak lebih segar dan menyenangkan. Para guru berharap, warna baru pada ruang kelas akan membangkitkan semangat belajar siswa yang selama ini harus beradaptasi dengan kondisi fasilitas terbatas.
Selain berdampak langsung pada kenyamanan belajar, proyek rehabilitasi ini juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Sejumlah warga dilibatkan sebagai tenaga kerja lokal, baik dalam tahap persiapan lapangan maupun pekerjaan fisik. Kehadiran proyek ini tidak hanya membangun sekolah, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki di tengah masyarakat.
Pihak sekolah berencana memanfaatkan momentum ini untuk memperbaiki sistem tata ruang kelas agar lebih efektif. Mereka akan menata ulang posisi meja dan kursi agar ruang lebih lega, serta memperhatikan pencahayaan alami dan sirkulasi udara. Dengan begitu, ruang kelas yang direhabilitasi tidak hanya tampak baru, tetapi juga memenuhi standar kenyamanan belajar modern.
Guru-guru di SDN 31 Ratte Padang mengaku semakin bersemangat menghadapi tahun ajaran baru. Mereka yakin, ruang kelas yang layak akan membuat siswa lebih fokus dan termotivasi. “Anak-anak kami rajin, tapi kadang semangatnya turun kalau ruangan pengap dan gelap. Dengan kelas baru nanti, mereka pasti lebih semangat datang ke sekolah setiap hari,” ujar salah satu guru senior di sekolah tersebut.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Majene memastikan bahwa rehabilitasi SDN 31 Ratte Padang hanyalah salah satu dari sekian banyak program peningkatan sarana pendidikan yang digulirkan pada tahun anggaran 2025. Dinas berkomitmen melanjutkan program serupa di berbagai sekolah dasar lain yang mengalami kondisi serupa. “Kami ingin memastikan bahwa semua siswa di Majene, tanpa terkecuali, belajar di ruang yang aman, sehat, dan nyaman,” ujar Kepala Disdikpora Majene.
Ia menambahkan, investasi dalam perbaikan fasilitas pendidikan adalah investasi jangka panjang yang hasilnya tidak hanya terlihat dalam bentuk bangunan, tetapi dalam tumbuhnya generasi cerdas dan berkarakter. Pemerintah daerah berharap, hasil rehabilitasi ini dijaga dengan baik oleh pihak sekolah agar manfaatnya dapat dirasakan dalam waktu yang lama.
Bagi masyarakat Ratte Padang, rehabilitasi ruang kelas di SDN 31 bukan hanya tentang pembangunan fisik, melainkan tentang harapan baru. Harapan bahwa anak-anak mereka akan belajar dengan lebih nyaman, berprestasi lebih tinggi, dan kelak mampu membawa perubahan positif bagi daerah mereka sendiri. Di tengah wilayah pegunungan yang sunyi, gema suara siswa yang belajar di ruang kelas baru akan menjadi simbol kemajuan dan semangat baru pendidikan di pelosok Majene.
Ketika pekerjaan rehabilitasi ini rampung sepenuhnya, SDN 31 Ratte Padang akan berdiri dengan wajah baru bangunan yang lebih kokoh, cat yang lebih cerah, dan atmosfer belajar yang lebih hidup. Lebih dari sekadar proyek pembangunan, program ini adalah bukti nyata hadirnya negara di tengah rakyat, membangun dari pinggiran, dan menyalakan kembali api semangat pendidikan di setiap sudut Majene.