Majene,TelukMandar.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Barat kembali menggelar debat publik untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur peserta Pilkada Sulawesi Barat 2024.
Debat kali ini mengusung tema pembangunan sumber daya manusia, berlangsung di Gedung Assamalewuang, Kabupaten Majene, Rabu 20 November 2024.
Acara ini menjadi momen penting bagi para kandidat untuk memaparkan visi-misi serta program unggulan mereka dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulawesi Barat.
Pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, Suhardi Duka dan Salim S. Mengga (SDK-JSM), menjadi salah satu sorotan utama dalam debat ini.
Dengan gaya bicara yang lugas dan penuh percaya diri, SDK menyampaikan program unggulan di sektor kesehatan sebagai salah satu prioritas utama mereka.
Dalam pemaparannya, SDK menegaskan bahwa sektor kesehatan adalah pondasi penting dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Ia menyampaikan rencana mereka untuk melakukan intervensi nyata di bidang kesehatan, terutama dengan meningkatkan akses layanan kesehatan hingga ke pelosok desa.
“Kita akan memastikan setiap desa memiliki dokter sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Tidak boleh lagi ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan dasar hanya karena lokasi yang jauh atau kurangnya tenaga medis,” ujar SDK dari atas podium debat publik, Rabu 20 November 2024.
Selain itu, SDK juga menyoroti pentingnya kerja sama antara BPJS Kesehatan dan pemerintah kabupaten untuk memperluas cakupan layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kami akan memperkuat kolaborasi dengan BPJS Kesehatan agar semakin banyak masyarakat Sulbar yang mendapatkan layanan kesehatan yang layak,” tambahnya.
Salah satu program unggulan yang disampaikan SDK-JSM adalah fokus mereka pada pengentasan stunting.
SDK menyebutkan bahwa kader-kader posyandu memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam upaya penurunan angka stunting di Sulawesi Barat.
“Kader-kader posyandu akan mendapatkan insentif khusus sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka. Mereka adalah ujung tombak dalam memberikan edukasi dan pemantauan terhadap gizi anak-anak di desa. Penurunan stunting bukan hanya soal angka, tetapi soal masa depan generasi kita,” jelas SDK dengan nada serius.
Langkah ini dinilai strategis mengingat angka stunting di Sulawesi Barat masih menjadi salah satu yang tertinggi secara nasional.
SDK-JSM berkomitmen untuk menurunkan angka tersebut dengan pendekatan holistik, mulai dari edukasi gizi hingga perbaikan layanan kesehatan ibu dan anak.
Debat publik kali ini tidak hanya menjadi ajang bagi para kandidat untuk memaparkan program kerja, tetapi juga membuka diskusi publik mengenai isu-isu strategis yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Program kesehatan yang diusung SDK-JSM memberikan gambaran visi besar pasangan ini untuk Sulawesi Barat yang lebih sehat dan sejahtera.
Dengan sisa waktu kampanye yang semakin sempit, SDK-JSM terus meyakinkan masyarakat bahwa mereka adalah pasangan yang mampu membawa perubahan nyata bagi Sulbar.
Pilkada Sulbar 2024 akan menjadi momen penentu bagi masa depan daerah ini. Semoga masyarakat memilih SDK-JSM dengan program kesehatan progresif mereka. (as)