MAJENE – Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi suatu negara sampai ke tingkat individu, ditandai dengan ketersediaan pangan yang cukup, aman, bermutu, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau.
Itu mencakup empat pilar utama: ketersediaan, akses, penyerapan, dan stabilitas pangan. Untuk mencapainya, diperlukan upaya seperti inovasi pertanian, diversifikasi pangan lokal, penguatan ekonomi, serta kebijakan pemerintah untuk mencegah alih fungsi lahan pertanian.
Ketahanan pangan pun dianggap kuat dalam menopang pembangunan manusia, meningkatkan ekonomi lokal serta mencegah masalah sosial dan ekonomi disebuah wilayah.
Melalui Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka terus mengimplementasikan gerakan program Ketahanan Pangan secara berjenjang diseluruh Indonesia.
Hal sama dilakukan, Pemerintah Desa Pamboborang kini dinahkodai oleh Moch. Hamzary telah dimandat Bupati Majene, Dr. H. Andi Achmad Syukri Tammalele menjadi Penjabat (Pj) Kepala Desa.
Hamzary beberapa tahun belakangan menjabat menjadi Penjabat Kepala Desa Pamboborang, tidak hanya berfokus pembangunan fisik semata. Namun, di bidang pertanian pun tak luput dari perhatiannya.
Dibuktikan dengan kembalinya dilakukan pembagian alat pertanian berupa tangki atau spruyer bagi petani di Pamboborang, Kamis 13 November 2025.
Hamzary katakan, pembagian ini merupakan bentuk komitmen Pamboborang dalam memberikan perhatian serius bagi petani.
“Pamboborang dikenal penduduknya dominan berprofesi petani. Bukan cuman itu, Pamboborang juga tercatat menjadi Desa penghasil bawang merah di Sulbar,” ungkap Penjabat Kepala Desa.
Melalui pembagian tangki/spruyer tentu diharapkan dapat membantu para petani kita dalam menjaga kualitas hasil tani aman mereka.
“Itu juga menjadi bagian komitmen dan dukungan Pamboborang untuk program ketahanan pangan (Ketapang),” ujarnya.
Tampak terlihat Penjabat Kepala Desa Pamboborang, Moch. Hamzary salurkan bantuan tangki/spruyer secara simbolis dan disaksikan para aparat Pamboborang. (rls/as)
