MAJENE – Upaya Pemerintah Kabupaten Majene untuk memperkuat kualitas pelayanan pendidikan tidak hanya difokuskan pada perbaikan sekolah, tetapi juga pada peningkatan sarana pendukungnya. Salah satu langkah nyata yang kini tengah berjalan adalah rehabilitasi Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Malunda, sebuah pusat koordinasi penting dalam pengelolaan pendidikan dasar di wilayah paling barat Kabupaten Majene.
Melalui Program Pengelolaan Pendidikan dan kegiatan Pembangunan Sarana, Prasarana, dan Utilitas Sekolah, proyek ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 71.997.390,- (Tujuh Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Rupiah). Anggaran tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Majene Tahun Anggaran 2025, yang diarahkan khusus untuk mendukung kelancaran administrasi dan koordinasi dunia pendidikan di tingkat kecamatan.
UPTD Pendidikan Kecamatan Malunda memiliki peran vital sebagai perpanjangan tangan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Majene. Kantor ini menjadi pusat pelayanan teknis bagi puluhan sekolah dasar dan taman kanak-kanak di wilayah Malunda yang membentang dari pesisir hingga perbukitan. Karena intensitas kerja yang tinggi dan usia bangunan yang sudah cukup lama, fasilitas kantor ini pun mulai mengalami kerusakan di beberapa bagian.
Kondisi plafon yang rusak, cat dinding mengelupas, serta atap yang bocor menjadi alasan utama dilakukannya rehabilitasi. Selain faktor estetika, kondisi tersebut juga dinilai mengganggu kenyamanan pegawai dan efektivitas pelayanan administrasi. Melalui program rehabilitasi ini, diharapkan Kantor UPTD Malunda dapat kembali berfungsi maksimal dengan suasana kerja yang lebih tertata, sehat, dan profesional.
Proyek rehabilitasi ini meliputi empat lingkup pekerjaan utama, yaitu pekerjaan persiapan, bongkaran, atap/kap, dan pengecatan. Meski terkesan sederhana, setiap tahapan memiliki dampak besar terhadap keseluruhan struktur dan tampilan bangunan. Pekerjaan persiapan dilakukan secara hati-hati agar proses pembongkaran tidak merusak bagian penting lain dari kantor.
Selanjutnya, pekerjaan bongkaran dilakukan terhadap bagian-bagian yang telah rapuh, terutama di area atap dan plafon. Pekerjaan atap dan kap kayu difokuskan pada penggantian struktur lama dengan bahan yang lebih kuat dan tahan lama. Sedangkan pengecatan dilakukan untuk memperindah tampilan sekaligus memberikan perlindungan tambahan terhadap dinding dari kelembaban dan cuaca tropis di kawasan Malunda yang kerap berubah drastis.
Kepala UPTD Pendidikan Malunda mengungkapkan apresiasinya terhadap perhatian pemerintah daerah. “Kantor kami ini bukan sekadar tempat bekerja, tetapi pusat koordinasi bagi seluruh sekolah di Kecamatan Malunda. Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan dukungan pemerintah yang telah memprioritaskan rehabilitasi ini,” ujarnya dengan penuh semangat, Kamis 23 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa dengan perbaikan ini, para pegawai dapat bekerja dengan lebih nyaman dan fokus melayani kebutuhan sekolah-sekolah di wilayahnya. “Dengan fasilitas yang layak, pelayanan kami kepada kepala sekolah, guru, dan masyarakat tentu akan semakin cepat dan efisien,” tambahnya.
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Majene menegaskan bahwa rehabilitasi kantor UPTD bukan hanya soal pembenahan fisik, tetapi juga bentuk peningkatan kualitas pelayanan publik. “Kita ingin memastikan bahwa seluruh jajaran pendidikan, dari sekolah hingga unit teknis di lapangan, memiliki lingkungan kerja yang layak dan mendukung produktivitas,” ujar salah satu pejabat Disdikpora Majene.
Pemerintah juga memastikan bahwa pelaksanaan proyek berjalan sesuai regulasi dan standar konstruksi yang berlaku. Seluruh pekerjaan mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi serta **Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dengan demikian, kualitas hasil pekerjaan dapat terukur, aman, dan tahan lama.
Masyarakat Malunda, khususnya kalangan tenaga pendidik, turut menyambut baik langkah rehabilitasi ini. “Selama ini, kantor UPTD menjadi tempat kami mengurus berbagai administrasi, mulai dari data sekolah hingga kebutuhan bantuan pendidikan. Dengan kondisi yang lebih nyaman, tentu pelayanan akan lebih cepat,” ujar seorang kepala SD di Malunda.
Selain memberikan manfaat langsung bagi para pegawai dan sekolah, proyek rehabilitasi ini juga memiliki dampak ekonomi lokal. Sejumlah pekerja dan tukang bangunan di sekitar Malunda dilibatkan dalam proses pengerjaan, sehingga memberikan tambahan penghasilan bagi warga setempat. Ini menunjukkan bahwa proyek pemerintah daerah tidak hanya berdampak pada infrastruktur, tetapi juga ekonomi masyarakat.
Rehabilitasi Kantor UPTD Pendidikan Malunda juga diharapkan menjadi model bagi kecamatan lain di Majene yang memiliki kondisi fasilitas serupa. Pemerintah menegaskan bahwa pembenahan sarana kerja akan terus dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah dan tingkat prioritas kebutuhan di lapangan.
Bagi pemerintah Kabupaten Majene, membangun pendidikan berarti membangun sistemnya dari hulu ke hilir — mulai dari ruang belajar siswa hingga kantor pengelola pendidikan. Karena itu, keberadaan kantor UPTD yang representatif menjadi bagian tak terpisahkan dari keberhasilan manajemen pendidikan secara menyeluruh.
Kini, para pegawai UPTD Pendidikan Malunda bekerja sambil menanti rampungnya proses rehabilitasi yang tengah berlangsung. Mereka percaya, dari kantor yang diperbarui ini, akan lahir semangat baru dalam melayani dan memajukan pendidikan di wilayah Malunda. Sebuah langkah kecil dengan dampak besar bagi masa depan generasi muda Majene.












