MAJENE – Upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini kembali mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Majene. Melalui program Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung TK Melati Pangali-ali, Dinas Pendidikan setempat berkomitmen memperbaiki fasilitas belajar bagi anak-anak di jenjang taman kanak-kanak, yang menjadi fondasi awal pembentukan karakter dan kecerdasan generasi muda Majene.
TK Melati Pangali-ali yang berlokasi di Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae, merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini berstatus swasta yang cukup lama berdiri di Kabupaten Majene. Berdiri sejak 5 Juni 1991, sekolah ini telah menjadi tempat awal bagi ratusan anak untuk mengenal dunia pendidikan secara menyenangkan dan penuh kasih.
Dengan Nomor SK Pendirian 100/Kep/I06/H/91, TK Melati berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meski berstatus swasta, lembaga ini berperan penting dalam mendukung visi Pemerintah Kabupaten Majene sebagai daerah pendidikan di Sulawesi Barat. Operasional sekolah ini dipimpin oleh Najmi selaku operator yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pembelajaran dan administrasi sekolah.
TK Melati telah terakreditasi B berdasarkan SK Akreditasi Nomor 122/BAN PAUD DAN PNF/AKR/2018, yang menandakan bahwa lembaga ini telah memenuhi standar nasional pendidikan anak usia dini. Dengan akreditasi tersebut, TK Melati diakui memiliki tata kelola dan proses pembelajaran yang baik, meski bangunan fisiknya membutuhkan perbaikan di sejumlah bagian.
Melihat kondisi gedung yang sudah mulai menua, pemerintah daerah kemudian menetapkan rehabilitasi sedang/berat gedung TK Melati Pangali-ali sebagai salah satu prioritas dalam program Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Proyek ini memiliki nilai pagu sebesar Rp 89.992.440, dan HPS senilai Rp 89.992.438, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majene Tahun Anggaran 2025.
Ruang lingkup pekerjaan yang cukup komprehensif menunjukkan bahwa rehabilitasi ini tidak sekadar perbaikan kecil, melainkan pembenahan menyeluruh pada struktur bangunan. Pekerjaan meliputi pekerjaan pendahuluan, pekerjaan tanah, beton bertulang, dinding dan plesteran, kusen pintu dan jendela, kuda-kuda dan atap, lantai, plafon, pengecatan, hingga finishing.
Pihak pelaksana proyek juga diwajibkan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, serta bertanggung jawab penuh secara profesional berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Kepala Sekolah TK Melati, mengungkapkan rasa syukur dan haru atas perhatian pemerintah terhadap lembaga yang telah ia kelola selama bertahun-tahun. “Kami sudah lama berharap agar gedung TK ini diperbaiki. Atap yang bocor dan dinding yang retak membuat kegiatan belajar anak-anak sering terganggu. Alhamdulillah, tahun ini pemerintah menjawab harapan itu,” ujarnya, Senin 27 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa ruang kelas yang aman dan nyaman sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Menurutnya, suasana belajar yang kondusif akan membantu anak-anak belajar dengan gembira, sekaligus menumbuhkan semangat guru dalam mengajar. “Kalau ruangnya bersih dan indah, anak-anak lebih semangat datang ke sekolah setiap pagi,” tambahnya.
Rehabilitasi gedung TK Melati juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani anak.
Selain itu, berdasarkan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD, setiap satuan pendidikan anak usia dini harus memiliki sarana dan prasarana yang layak dan aman bagi peserta didik. Rehabilitasi gedung TK Melati menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam memenuhi standar nasional tersebut.
Dari pantauan di lapangan, proses pekerjaan dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu aktivitas belajar anak-anak yang sementara dialihkan ke ruang sementara di sekitar lokasi.
Masyarakat sekitar Pangali-ali juga menyambut baik kegiatan rehabilitasi ini. Salah satu tokoh masyarakat, Ahmad, mengatakan bahwa keberadaan TK Melati telah lama menjadi tempat awal anak-anak mereka belajar disiplin dan bersosialisasi. “Kami berterima kasih kepada pemerintah. Ini bukti bahwa pendidikan anak usia dini juga menjadi perhatian serius di Majene,” tuturnya.
Diharapkan, setelah rehabilitasi selesai, TK Melati Pangali-ali akan tampil dengan wajah baru yang lebih nyaman, aman, dan menarik bagi anak-anak. Gedung yang kokoh dan lingkungan yang bersih akan memperkuat peran TK Melati sebagai lembaga pembentuk karakter sejak dini, sekaligus menjadi simbol kemajuan pendidikan di Kabupaten Majene.












