MAJENE – Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi ll DPRD bersama PT. Cadas Azeli Mekar dapat sindiran oleh Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulbar, Asnawi.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi ll DPRD Majene bersama PT. Cadas Azelia Mekar disebutkan hanya bersifat seremonial saja, Jumat 1 Agustus 2025.
“Kesannya, hanya seremonial saja. Tidak ada upaya ingin membahas secara komprehensif terkait krisis ekologis disana,” ungkap Direktur WALHI Sulbar.
Ia sayangkan, dalam RDP tidak melibatkan WALHI padahal momennya sangat tepat. Disana kita bisa urai masalah dan potensi kerusakan akan terjadi nantinya.
“Kami berkesimpulan, RDP Komisi ll sifatnya hanya seremonial saja. Bukan upaya ingin menyelamatan lingkungan,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) merupakan salah satu lembaga memiliki kepeduliaan terhadap kerusakan lingkungan.
“Makanya, kami merasa kecewa dengan sikap Komisi ll DPRD Majene tidak melibatkan WALHI dalam RDP dilakukan bersama PT. Cadas Azelia Mekar,” terangnya.
Kendati demikian, Direktur WALHI Sulbar, Asnawi komitmen untuk terus menolak proses aktivitas pertambangan sedang berjalan di Banua Adolang dan rencana pembangunan Jetty di pesisir pantai Lalampanua. (rls/as)