MAJENE – Pemerintah Kabupaten Majene melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kembali menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan. Tahun ini, salah satu sekolah menengah di wilayah pesisir, SMP Negeri 2 Sendana, mendapat perhatian khusus melalui program Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Perpustakaan.
SMP Negeri 2 Sendana, dengan NPSN 40601194, berlokasi di Jl. Poros Majene–Mamuju, Desa Tallo Banua, Kecamatan Sendana, merupakan lembaga pendidikan yang telah berdiri sejak 9 Oktober 1982. Sekolah ini telah lama menjadi pusat pembelajaran bagi ratusan siswa dari berbagai desa di wilayah pesisir Sendana dan sekitarnya.
Sebagai sekolah negeri yang beroperasi dengan sistem belajar pagi selama enam hari dalam seminggu, SMP Negeri 2 Sendana memiliki peran penting dalam mencerdaskan generasi muda di Kabupaten Majene. Di bawah naungan Pemerintah Daerah, sekolah ini terus berupaya menjaga kualitas pendidikan dan memperbaiki sarana pendukung belajar, salah satunya ruang perpustakaan.
Melalui Program Pengelolaan Pendidikan, kegiatan Rehabilitasi Ruang Perpustakaan Sekolah ini dilaksanakan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 67.494.330,- (Enam Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Ribu Tiga Ratus Tiga Puluh Rupiah) yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2025.
Ruang lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan persiapan, pembongkaran, perbaikan dinding, kusen dan pintu, atap, plafond, lantai, keramik, pengecetan, hingga instalasi electrical. Dengan cakupan pekerjaan yang cukup menyeluruh ini, diharapkan kondisi perpustakaan SMP Negeri 2 Sendana akan berubah signifikan menjadi lebih layak, modern, dan nyaman bagi siswa.
Kepala SMP Negeri 2 Sendana, menyambut dengan penuh syukur dan optimisme program rehabilitasi ini. Menurutnya, ruang perpustakaan merupakan jantung dari kegiatan literasi di sekolah, dan selama ini kondisi fisiknya sudah mulai mengalami kerusakan di beberapa bagian akibat usia bangunan yang cukup tua.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian dari pemerintah daerah. Perpustakaan ini sudah lama butuh perbaikan, atapnya bocor dan dinding mulai rapuh. Dengan adanya rehabilitasi ini, kami yakin suasana belajar siswa akan jauh lebih nyaman dan tertib,” ujarnya, Selasa 21 Oktober 2025.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa perpustakaan yang baik bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga menjadi ruang inspirasi bagi siswa untuk menumbuhkan minat baca dan memperluas wawasan. Oleh karena itu, keberadaan fasilitas yang representatif sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran di era pendidikan modern.
Masyarakat sekitar juga turut menyambut baik proyek rehabilitasi ini. Warga menilai perhatian pemerintah terhadap fasilitas sekolah menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di sektor pendidikan tidak hanya berfokus di wilayah perkotaan, tetapi juga menyentuh daerah-daerah pesisir seperti Kecamatan Sendana.
Salah satu tokoh masyarakat, H. Abdullah, menyebut bahwa kehadiran perpustakaan yang layak akan memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang sering memanfaatkan fasilitas sekolah untuk kegiatan sosial dan literasi.
“Kami ikut senang. Sekolah ini memang jadi kebanggaan warga Tallo Banua. Kalau perpustakaannya bagus, anak-anak pasti makin semangat belajar dan membaca,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Disdikpora Majene menegaskan bahwa proyek rehabilitasi ini merupakan bagian dari strategi pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan di seluruh kecamatan. Program ini tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga berorientasi pada peningkatan mutu layanan pendidikan dan kenyamanan belajar siswa.
Menurut pejabat teknis dari Disdikpora, kondisi perpustakaan yang rusak dapat memengaruhi semangat belajar siswa. Oleh karena itu, perbaikan ruang baca menjadi prioritas untuk memastikan bahwa seluruh peserta didik mendapatkan akses belajar yang setara, aman, dan bermutu.
Proyek ini juga diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat budaya literasi di lingkungan sekolah. Dengan ruang baca yang nyaman, penerangan memadai, dan koleksi buku yang tertata, siswa akan lebih termotivasi untuk membaca dan belajar secara mandiri.
Selain meningkatkan minat baca, perpustakaan yang representatif juga akan menjadi sarana pelaksanaan berbagai kegiatan seperti diskusi ilmiah, pelatihan menulis, serta pengembangan keterampilan literasi digital. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam menciptakan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Dengan pelaksanaan proyek yang tepat waktu dan pengawasan yang ketat, Rehabilitasi Sedang/Berat Perpustakaan SMP Negeri 2 Sendana diharapkan dapat selesai dengan hasil yang maksimal. Ketika bangunan baru ini rampung, siswa dan guru akan memiliki ruang baca yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga inspiratif.
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, Pemkab Majene berkomitmen untuk terus memperkuat fasilitas pendidikan di seluruh jenjang. Langkah ini menjadi wujud nyata bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.