MAJENE – Pemerintah Kabupaten Majene terus memperlihatkan komitmennya dalam meningkatkan mutu dan kenyamanan lingkungan pendidikan, termasuk di jenjang paling dasar, pendidikan anak usia dini.
Salah satu bentuk perhatian tersebut diwujudkan melalui pembangunan toilet (jamban) beserta sanitasinya di TK Kartini, yang berlokasi di Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Proyek pembangunan sarana sanitasi ini dilaksanakan di bawah Program Pengelolaan Pendidikan, dengan kegiatan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sub kegiatan Pembangunan Sarana, Prasarana, dan Utilitas PAUD. Melalui program ini, pemerintah berupaya memastikan bahwa seluruh lembaga PAUD di Majene memiliki fasilitas dasar yang layak, bersih, dan aman bagi anak-anak.
Nilai pagu anggaran sebesar Rp 54.005.310 dan HPS sebesar Rp 54.005.302 menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun sarana penting ini. Meskipun terlihat sederhana, pembangunan toilet di satuan pendidikan anak usia dini memiliki dampak besar terhadap kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan belajar anak-anak di usia emas mereka.
Menurut rencana, pembangunan toilet dan sistem sanitasi di TK Kartini mencakup pekerjaan menyeluruh — mulai dari pekerjaan pendahuluan, pekerjaan tanah dan pondasi, beton bertulang, dinding dan plesteran, kusen pintu serta jendela, atap, lantai dan plafon, hingga instalasi listrik, pengecatan, sanitasi, dan finishing akhir. Dengan demikian, fasilitas ini diharapkan tidak hanya fungsional tetapi juga aman dan ramah anak.
Pembangunan ini juga akan mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang mengatur standar teknis dan kualitas konstruksi. Selain itu, pelaksana proyek diwajibkan mematuhi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, agar hasil pekerjaan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional dan sesuai regulasi.
Kepala TK Kartini, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap lembaga yang ia pimpin. “Kami sudah lama menantikan fasilitas toilet yang layak untuk anak-anak. Dengan adanya pembangunan ini, kegiatan belajar akan lebih sehat dan nyaman,” ujarnya, Senin 27 Oktober 2025.
Ia juga berharap agar pelaksanaan proyek dapat berjalan tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Menurutnya, selama ini anak-anak dan guru sering mengalami keterbatasan fasilitas sanitasi. Beberapa di antaranya terpaksa menggunakan fasilitas sementara yang tidak memadai. Padahal, di usia dini, anak-anak perlu dibiasakan hidup bersih dan sehat sebagai bagian dari pendidikan karakter. “Kebersihan itu bagian dari pembelajaran moral dan tanggung jawab. Toilet yang bersih bisa menjadi ruang belajar juga,” tambahnya.
Pembangunan sarana sanitasi ini sejalan dengan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menekankan pentingnya fasilitas kebersihan di lingkungan sekolah, terutama di jenjang PAUD dan TK. Akses terhadap toilet yang layak bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga merupakan bagian dari hak anak untuk mendapatkan lingkungan belajar yang sehat dan aman.
Dari sisi kesehatan, keberadaan fasilitas sanitasi yang baik akan mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, seperti diare dan infeksi kulit. Hal ini penting karena anak usia dini lebih rentan terhadap gangguan kesehatan akibat lingkungan yang tidak higienis. Pembangunan ini diharapkan mampu meningkatkan Indeks Kesehatan Sekolah (IKS) sekaligus mendukung visi Kabupaten Majene sebagai daerah pendidikan yang unggul dan berbudaya bersih.
Selain berdampak langsung bagi anak-anak, pembangunan toilet di TK Kartini juga menunjukkan bahwa pemerintah daerah memahami pentingnya pembangunan infrastruktur mikro yang memiliki efek sosial besar. Fasilitas sederhana seperti toilet sering kali diabaikan, padahal menjadi simbol perhatian terhadap kesejahteraan anak dan tenaga pendidik.
Proyek ini juga menjadi bagian dari langkah konkrit Majene untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-6, yakni menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi semua. Dengan kata lain, pembangunan toilet ini bukan hanya proyek konstruksi, melainkan investasi sosial untuk masa depan generasi Majene.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan tahap pembersihan area dan pembuatan pondasi. Para pekerja terlihat melakukan aktivitas dengan standar keselamatan kerja yang ketat, sesuai arahan Dinas Pendidikan. Pihak pelaksana proyek memastikan bahwa seluruh bahan yang digunakan memenuhi spesifikasi teknis agar hasilnya kuat dan tahan lama.
Warga sekitar TK Kartini menyambut baik pembangunan ini. Syamsul, salah satu orang tua siswa, Nurhayati, mengungkapkan bahwa keberadaan toilet baru akan memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi anak-anak mereka. “Dulu anak-anak sering menahan buang air karena takut atau risih ke toilet lama. Kami senang pemerintah memperhatikan hal ini,” ujarnya sambil tersenyum.
Dengan selesainya proyek pembangunan toilet beserta sanitasinya nanti, TK Kartini diharapkan menjadi salah satu contoh sekolah ramah anak di Majene, tempat belajar yang tidak hanya mendidik secara intelektual, tetapi juga memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan.
Fasilitas sederhana ini menjadi fondasi penting untuk menanamkan budaya hidup bersih sejak dini, demi melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter.












