MAJENE – Pemkab Majene lakukan penertiban sejumlah lapak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berada di lintasan trotoar.
Alih – alih ingin mengembalikan fungsi trotoar sebagai jalur bagi pejalan kaki serta menjaga ketertiban, keamanan, dan keindahan tata kota.
Kebijakan itu justru mendapatkan reaksi dari beberapa pelaku UMKM di Majene, seperti Owner Hauna, Achmad Rizaldy, Sabtu 27/12/2025.
Ia meminta Pemkab Majene untuk bekerja lebih kreatif dan solutif bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Maraknya penertiban dilakukan Pemkab Majene tentu melukai hati bagi para pelaku UMKM. Baiknya, sebelum ditertibkan Pemkab memberikan solusi bagi UMKM,” ungkapnya.
Selain itu, Owner Hauna juga beberkan sejumlah lokasi berpeluang membangun ekonomi di Majene, diantaranya pusat oleh – oleh berada di lingkungan Lembang.
Pihaknya ungkapkan lokasi pusat oleh – oleh berada di Lembang berpeluang bangun ekonomi jika Pemkab Majene mampu bekerja kreatif dan solutif.
Pemkab Majene melalui instansi terkait harus selektif memilih beberapa UMKM dinilai berkembang dan diminati banyak konsumen. Kemudian difasilitasi di pusat oleh – oleh di lingkungan Lembang.
“Memastikan manfaat sebuah lokasi berpeluang membangun ekonomi dan secara tidak langsung menjadi sumber Pendapat Asli Daerah (PAD),” ujarnya.
Dirinya tekankan paling penting Pemkab Majene melalui instansi terkait kedepan harus lebih ramah terhadap pelaku UMKM dan memastikan ruang aman bagi mereka.
“Bukan sekedar ditertibkan, tanpa diberikan solusi serta ruang ramah dan aman bagi mereka,” terangnya.
Selain Owner Hauna, beberapa pihak lainya juga ikut bereaksi tentang kebijakan penertiban UMKM dilintasan trotoar dilakukan Pemkab Majene, diantaranya akun fb bernama Erfan New Lastry. (rls/as)













