MAJENE – Pemerintah Kabupaten Majene kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu dan fasilitas pendidikan di daerah. Melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), program rehabilitasi sedang/berat Laboratorium Bahasa SMP Negeri 6 Sendana resmi berjalan di tahun anggaran 2025.
Proyek ini didanai APBD Kabupaten Majene dengan nilai pagu Rp.67.494.330 (Enam Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Tiga Puluh Rupiah).
Langkah rehabilitasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah daerah untuk memastikan seluruh satuan pendidikan di Majene memiliki sarana belajar yang layak dan berfungsi optimal. Laboratorium bahasa yang selama ini menjadi kebanggaan SMPN 6 Sendana, kini tengah bersolek kembali agar mampu mendukung pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi yang semakin dibutuhkan siswa di era digital.
Kepala SMPN 6 Sendana, menyambut gembira pelaksanaan rehabilitasi tersebut.“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Majene dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. Laboratorium ini dulu sudah tidak maksimal digunakan karena plafonnya rusak dan beberapa bagian dinding retak. Dengan adanya rehabilitasi, anak-anak bisa kembali belajar bahasa dengan nyaman dan modern,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Rehabilitasi laboratorium bahasa di SMPN 6 Sendana tidak hanya mencakup perbaikan fisik ruang, tetapi juga peningkatan kualitas sarana pendukungnya. Ruang lingkup pekerjaan meliputi pembenahan struktur bangunan, pengecatan ulang, penggantian plafon, lantai, serta instalasi listrik yang lebih aman dan efisien.
Menurut data dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Majene, proyek ini dilaksanakan oleh CV yang memiliki pengalaman di bidang pembangunan sarana pendidikan. Proses pengerjaannya diawasi ketat agar sesuai dengan spesifikasi teknis dan waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Kepala Disdikpora Majene, menjelaskan bahwa rehabilitasi ini merupakan bagian dari agenda prioritas pemerintah daerah dalam meningkatkan indeks layanan pendidikan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap sekolah, baik di wilayah perkotaan maupun pelosok, memiliki fasilitas yang sama baiknya. SMPN 6 Sendana ini adalah salah satu sekolah yang strategis di Kecamatan Tubo Sendana, dan memiliki potensi besar untuk mencetak siswa berprestasi,” ungkapnya.
Program ini juga disambut positif oleh masyarakat sekitar. Sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Tubo Sendana menilai, langkah pemerintah tersebut menjadi bukti nyata perhatian terhadap kemajuan pendidikan di wilayah pesisir yang selama ini sering kali tertinggal dalam pembangunan infrastruktur.
“Kami warga sangat mendukung dan bersyukur. Laboratorium bahasa ini bukan hanya untuk siswa, tapi juga simbol kemajuan pendidikan di daerah kami,” kata Abd. Wahid, tokoh masyarakat Tubo Sendana.
Selain menjadi tempat pembelajaran bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, laboratorium tersebut juga difungsikan sebagai ruang kreatif bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, debat, serta kegiatan literasi digital. Dengan kondisi yang baru dan nyaman, guru dapat mengoptimalkan metode pembelajaran berbasis teknologi, seperti penggunaan perangkat audio visual dan media interaktif.
Pemerintah Kabupaten Majene berharap, keberadaan laboratorium bahasa yang telah direhabilitasi ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Apalagi, kemampuan berbahasa menjadi salah satu indikator penting dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan dunia kerja di masa depan.
Tak hanya berhenti pada rehabilitasi, Disdikpora Majene juga berkomitmen melakukan pendampingan terhadap sekolah-sekolah penerima manfaat agar fasilitas yang dibangun dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan baik. Melalui program pengawasan dan pemeliharaan rutin, fasilitas seperti laboratorium bahasa diharapkan tidak hanya bagus saat baru selesai diperbaiki, tetapi juga berumur panjang dan berdaya guna tinggi.
Sementara itu, Warga Tubo Sendana, Hamsah, juga mengapresiasi langkah tersebut. Menurutnya, pembangunan sarana pendidikan di wilayahnya menjadi kunci bagi kemajuan generasi muda di daerah pesisir Majene.
“Sekolah adalah benteng masa depan anak-anak kita. Ketika pemerintah memberi perhatian seperti ini, kita wajib mendukung dan memastikan hasilnya dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Rehabilitasi laboratorium bahasa SMPN 6 Sendana ini juga menjadi contoh bagaimana sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat bisa menghasilkan dampak positif. Kolaborasi ini membuktikan bahwa kemajuan pendidikan tidak hanya bergantung pada dana, tetapi juga pada semangat bersama untuk membangun masa depan generasi muda yang lebih baik.
Dengan rampungnya proyek ini nantinya, diharapkan SMPN 6 Sendana akan semakin berprestasi dalam berbagai bidang, terutama dalam kemampuan literasi dan komunikasi bahasa asing. Rehabilitasi ini bukan sekadar perbaikan bangunan, tetapi juga wujud investasi jangka panjang untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi.