Majene,TelukMandar.com- Kabupaten Majene yang mendapatkan julukan sebagai kota pendidikan di Provinsi Sulbar, nampaknya masih terus dirundung sejumlah masalah pada sektor pendidikan.
Kini datang dari beberapa tenaga guru ASN diKabupaten Majene mendesak Bupati melalui Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) untuk dibayarkan hak mereka.
Sejumlah guru di Kabupaten Majene belum menerima haknya yaitu tunjangan sertifikasi sejak tahun lalu sampai hari ini.
Menurutnya, hak kami yaitu tunjangan sertifikasi sejak tahun lalu hingga kini belum dibayarkan oleh pemerintah melalui Disdikpora Kabupaten Majene.
“Kami tak tau alasan jelas hingga kini pihak pemerintah belum membayarkan hak kami sebagai guru,” ungkap seorang ASN guru enggan disebutkan namanya.
Hal ini direspon mahasiswa Unsulbar, kalau hal remeh temeh yang jelas peruntukan juga ikut menjadi problem bagaimana dengan lainnya.
“Justru memilukan dan menjadi catatan terhadap Bupati Majene dalam mengelola administrasi pemerintahan yang katanya dijuluki kota pendidikan,” ujar firman.
Ia pun sampaikan, fenomena ini juga merupakan bukti Bupati Majene tak memiliki komitmen terhadap nasib pendidikan dikota pendidikan ini sendiri.
“Harusnya, kita sudah bicara pada tatanan peningkatan kualitas pendidikan dan capaian pemerintah disektor pendidikan selama ini. Kapan kita maju kalau masih sibuk pada masalah hak tenaga pengajar yang tidak direalisasikan,” kata mahasiswa Unsulbar itu.
firman menjelaskan, sama hal kasus pemotongan beasiswa yang dilakukan oknum ASN Disdikpora Kabupaten Majene kini ditangani pihak Polres Majene.
“Jadi saya menilai ada sejumlah problem yang dirundung Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene justru sangat penting untuk dibenahi segera,” jelasnya.
Sementara saat dihubungi mantan PLT Disdikpora Majene katakan, “tabe dek nanti datang yang menangani baru saya sampaikan,” Misbah.
Berbeda dengan PLT baru Disdikpora Majene sampaikan, “sementara yang menangani berada di Makassar mengurus masalah ini. Datanya tidak sinkronk hingga belum dibayarkan dan kami telah upayakan untuk mencarikan solusi agar segera memberikan hak para ASN tenaga guru,” terang Suardi. (as)