MAJENE — Pemerintah Kabupaten Majene melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Tahun anggaran 2025 ini, SD Negeri 7 Salabose di Kelurahan Pangali-Ali, Kecamatan Banggae, menjadi salah satu sekolah yang mendapat alokasi anggaran untuk kegiatan rehabilitasi sedang/berat ruang kelas.
Dengan nilai pagu sebesar Rp 71.910.000 atau HPS senilai Rp 71.910.000, proyek ini masuk dalam Program Pengelolaan Pendidikan, di bawah kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar, dan sub-kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur pendidikan dasar di wilayah Majene, khususnya di kawasan pesisir yang menjadi pusat pertumbuhan pendidikan.
SD Negeri 7 Salabose sendiri bukanlah sekolah baru dalam dunia pendidikan Majene. Berdiri di atas lahan seluas 974 meter persegi, sekolah ini telah menjadi tempat belajar ribuan anak-anak Kelurahan Pangali-Ali dan sekitarnya. Dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 40601173, SD ini memiliki reputasi baik dalam hal kedisiplinan dan prestasi akademik.
Sekolah yang beroperasi setiap pagi selama enam hari dalam sepekan ini juga telah mengantongi akreditasi “B” berdasarkan SK BAN-SM Nomor 754/BAN-SM/SK/2019 tertanggal 9 September 2019. Pencapaian ini menunjukkan komitmen pihak sekolah dalam menjaga mutu pendidikan, meski dengan segala keterbatasan sarana yang ada.
Kepala SDN 7 Salabose mengaku bersyukur dengan adanya perhatian pemerintah daerah. Menurutnya, kondisi sejumlah ruang kelas sebelumnya memang sudah memerlukan perbaikan agar proses belajar mengajar bisa berjalan lebih aman dan nyaman. “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah. Rehabilitasi ini sangat dibutuhkan karena beberapa ruang belajar sudah mengalami kerusakan pada plafon dan lantai,” ujarnya.
Pekerjaan rehabilitasi ini meliputi dua ruang lingkup utama, yakni pekerjaan umum dan pekerjaan rehabilitasi ruang kelas. Artinya, proyek ini tidak hanya berfokus pada perbaikan struktur fisik, tetapi juga menyangkut pembenahan fasilitas pendukung di dalam ruang kelas. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan belajar para siswa.
Dari sisi pendanaan, kegiatan ini menjadi bagian penting dari strategi pemerintah daerah dalam mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majene, khususnya dalam misi peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan dasar. Rehabilitasi seperti ini diharapkan menjadi stimulus bagi sekolah-sekolah lain untuk terus menjaga kebersihan, keamanan, dan kelayakan ruang belajar.
Peningkatan kualitas ruang kelas juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menegaskan bahwa setiap peserta didik berhak memperoleh fasilitas pendidikan yang layak untuk menjamin efektivitas kegiatan belajar. Selain itu, kebijakan ini juga didukung oleh Permendikbud Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar.
Berdasarkan standar tersebut, setiap ruang kelas harus memenuhi kriteria keselamatan, pencahayaan, sirkulasi udara, dan luas ruangan yang sesuai agar peserta didik dapat belajar dengan optimal. Rehabilitasi SDN 7 Salabose menjadi salah satu upaya untuk memenuhi ketentuan tersebut di tingkat daerah.
Selain dari aspek fisik, keberadaan fasilitas yang layak juga akan berdampak positif terhadap psikologi belajar siswa. Lingkungan belajar yang bersih dan tertata rapi mendorong semangat siswa dalam mengikuti pelajaran dan memperkuat interaksi antara guru dan peserta didik. Hal ini penting dalam mendukung visi Majene sebagai “Kabupaten Pendidikan” di Provinsi Sulawesi Barat.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga menegaskan bahwa setiap kegiatan pembangunan fisik di sektor pendidikan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel, mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Proses pelaksanaan akan diawasi secara ketat agar tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaan anggaran.
Masyarakat sekitar juga diharapkan turut serta mengawasi jalannya kegiatan rehabilitasi ini. Pengawasan publik menjadi faktor penting dalam menjaga kualitas hasil pekerjaan serta mendorong terciptanya tata kelola pembangunan pendidikan yang bersih dan berintegritas.
Ke depan, SD Negeri 7 Salabose diharapkan dapat menjadi model sekolah yang nyaman, aman, dan inspiratif bagi siswa-siswi di wilayah Banggae. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, sekolah ini akan semakin siap mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi sesuai dengan semangat pembangunan pendidikan di Kabupaten Majene.
Dengan adanya rehabilitasi ruang kelas SDN 7 Salabose, Majene tidak hanya memperbaiki bangunan, tetapi juga memperkuat pondasi masa depan anak-anaknya.












