MAJENE – Pemerintah Kabupaten Majene kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Melalui program rehabilitasi sedang/berat ruang perpustakaan, SMP Negeri 6 Majene menjadi salah satu sekolah yang mendapatkan perhatian khusus dalam tahun anggaran 2025. Proyek ini bertujuan memperbaiki dan memperkuat sarana literasi sebagai jantung dari proses pembelajaran.
SMP Negeri 6 Majene yang berlokasi di Jalan Pendidikan No.2 Rangas, Totoli, Kecamatan Banggae, merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang cukup berprestasi di Kabupaten Majene. Berdiri sejak tahun 1992, sekolah ini telah menjadi bagian penting dari perjalanan pendidikan masyarakat Sulawesi Barat, khususnya di wilayah pesisir utara Majene.
Sekolah ini menempati lahan seluas 13.212 meter persegi, dengan berbagai fasilitas pendukung, termasuk laboratorium, ruang kelas, lapangan olahraga, dan tentu saja perpustakaan. Namun, seiring waktu, kondisi ruang perpustakaan mengalami kerusakan di beberapa bagian sehingga perlu dilakukan rehabilitasi untuk menjaga fungsinya sebagai pusat literasi siswa.
Proyek rehabilitasi ruang perpustakaan ini masuk dalam Program Pengelolaan Pendidikan dengan kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah, dan sub kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Perpustakaan. Berdasarkan dokumen pelaksanaan, nilai pagu anggaran mencapai Rp 67.494.330,-, sama dengan nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri).
Ruang lingkup pekerjaan mencakup berbagai aspek, mulai dari pekerjaan persiapan, penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja, hingga perbaikan dinding, pelesteran, kusen, pintu, jendela, dan sistem sanitasi. Selain itu, pekerjaan lantai, plafon, pengecatan, serta finishing juga termasuk dalam rencana agar perpustakaan tampak lebih nyaman dan fungsional.
Kepala SMP Negeri 6 Majene, yang ditemui di lokasi proyek, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah daerah terhadap peningkatan sarana sekolah. Ia menilai, rehabilitasi perpustakaan bukan hanya memperindah bangunan, tetapi juga menjadi upaya nyata dalam meningkatkan minat baca siswa.
“Perpustakaan adalah pusat ilmu di sekolah. Ketika ruangannya nyaman, pencahayaan baik, dan koleksi buku tersusun rapi, siswa akan lebih betah membaca dan belajar di sana,” ujarnya, Senin 27 Oktober 2025.
Dengan adanya fasilitas yang lebih baik, diharapkan kegiatan literasi siswa SMPN 6 Majene bisa meningkat. Sekolah berencana menambah koleksi buku fiksi dan nonfiksi, termasuk buku-buku sains populer yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka, agar siswa lebih termotivasi memperluas wawasan di luar materi pelajaran.
Proyek ini juga sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mendorong penguatan literasi dan numerasi di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, sekolah diwajibkan menciptakan lingkungan yang mendorong kegiatan membaca dan refleksi nilai-nilai karakter.
Selain itu, dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana, disebutkan bahwa setiap SMP wajib memiliki ruang perpustakaan yang representatif dan aman. Rehabilitasi perpustakaan SMPN 6 Majene ini menjadi wujud nyata pemenuhan standar nasional tersebut di tingkat daerah.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Majene juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan fisik di bidang pendidikan dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Setiap proyek wajib mengikuti aturan pengadaan barang dan jasa sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Dari pantauan di lapangan, progres pekerjaan rehabilitasi sudah berjalan dengan baik. Sejumlah pekerja tengah memperbaiki struktur plafon dan memperkuat bagian dinding yang sebelumnya retak. Meski anggaran tidak terlalu besar, pelaksana proyek berupaya agar hasilnya maksimal dan sesuai spesifikasi teknis.
Warga sekitar juga menyambut positif kegiatan rehabilitasi ini. Hasanuddin, Salah satu tokoh masyarakat di Totoli menyebut, kehadiran fasilitas pendidikan yang baik akan berdampak langsung pada kemajuan sumber daya manusia Majene ke depan. “Kami senang pemerintah memperhatikan sekolah-sekolah di sini. Anak-anak kita butuh lingkungan belajar yang layak,” ujarnya.
Dengan selesainya rehabilitasi ruang perpustakaan ini, SMP Negeri 6 Majene diharapkan mampu menjadi pusat pengembangan literasi di wilayah Banggae dan sekitarnya. Perpustakaan yang nyaman dan fungsional akan menumbuhkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan gemar membaca—selaras dengan visi Majene sebagai daerah pendidikan di Sulawesi Barat.












