MAJENE – Pemerintah Kabupaten Majene melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kembali menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan mutu pendidikan di tingkat dasar. Tahun anggaran 2025 menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah untuk melanjutkan berbagai program peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, salah satunya melalui kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas SD Negeri 40 Pappota, Kecamatan Banggae Timur.
SD Negeri 40 Pappota merupakan salah satu sekolah dasar tertua di Kabupaten Majene. Berdiri sejak tahun 1910, sekolah ini telah menjadi saksi sejarah perjalanan pendidikan di wilayah pesisir Majene. Beralamat di Jl. Abusalam Pappota, Kelurahan Labuang, sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 2.250 meter persegi, dengan lingkungan yang asri dan berdekatan dengan pemukiman padat penduduk.
Berdasarkan Surat Keputusan Pendirian No. 137/106.19.1/LK/2002, sekolah ini telah resmi menjadi bagian penting dari jaringan pendidikan dasar di bawah naungan Pemerintah Daerah Kabupaten Majene. Selama lebih dari satu abad berdiri, SDN 40 Pappota telah melahirkan banyak generasi yang kini tersebar di berbagai profesi, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Kini, setelah lebih dari satu dekade tanpa pembenahan besar, beberapa ruang kelas di SDN 40 Pappota mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Dinding yang mengelupas, plafon yang rapuh, hingga atap yang bocor saat musim hujan menjadi tantangan tersendiri bagi kegiatan belajar mengajar. Meski demikian, semangat para guru dan siswa tidak pernah surut untuk tetap menimba ilmu.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Majene pun menetapkan SDN 40 Pappota sebagai salah satu penerima program Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas pada tahun anggaran 2025. Program ini berada di bawah Program Pengelolaan Pendidikan, dengan kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar, dan sub kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas.
Adapun nilai pagu pekerjaan tercatat sebesar Rp. 89.992.440,- (Delapan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Empat Ratus Empat Puluh Rupiah), yang seluruhnya bersumber dari APBD Kabupaten Majene Tahun 2025. Dana ini akan difokuskan untuk memperbaiki kondisi ruang kelas yang rusak agar kembali aman, nyaman, dan layak digunakan oleh siswa dan guru.
Ruang lingkup pekerjaan meliputi beberapa komponen penting, antara lain pekerjaan umum, pekerjaan lapangan (site work), pekerjaan atap, pekerjaan langit-langit (plafond), pekerjaan pengecatan, dan penutup lantai. Semua tahap pengerjaan ini akan dilakukan dengan memperhatikan standar mutu konstruksi pendidikan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan pihak teknis terkait.
Kepala SD Negeri 40 Pappota, menyambut gembira kabar tersebut. Ia mengatakan, rehabilitasi ini adalah bentuk perhatian nyata dari pemerintah terhadap sekolah-sekolah yang sudah lama berdiri namun terus berjuang memberikan pendidikan terbaik bagi masyarakat.
“Kami sudah lama berharap ada perhatian seperti ini. Bangunan sekolah kami sudah tua, beberapa ruang kelas sudah tidak nyaman digunakan. Dengan adanya program rehabilitasi ini, kami sangat bersyukur karena anak-anak nantinya bisa belajar dengan lebih aman dan tenang,” ujarnya penuh haru, Selasa 21 Oktober 2025.
Menurutnya, kegiatan belajar di SDN 40 Pappota selama ini tetap berjalan meski dengan kondisi terbatas. Para guru sering harus menyesuaikan posisi meja atau menutupi kebocoran atap dengan wadah saat hujan turun. Situasi itu tidak jarang mengganggu fokus belajar para siswa.
Salah satu guru senior di sekolah tersebut, menambahkan bahwa rehabilitasi ruang kelas ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik bangunan, tetapi juga akan meningkatkan semangat belajar siswa.
“Anak-anak akan lebih betah di sekolah jika ruangannya bersih dan nyaman. Fasilitas yang layak membuat mereka lebih semangat untuk datang belajar setiap hari,” ujarnya.
Selain pihak sekolah, warga sekitar juga turut menyambut positif proyek rehabilitasi ini. Mereka menilai bahwa perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan di daerah pesisir seperti Pappota adalah langkah strategis yang perlu terus dilanjutkan.
“Sekolah ini sudah berdiri sejak zaman kakek saya. Kami sangat senang karena akhirnya akan diperbaiki. Anak-anak di kampung kami berhak belajar di tempat yang bagus,” ungkap Nasrullah, tokoh masyarakat setempat.
Dengan status akreditasi B dan dukungan infrastruktur dasar seperti akses internet dan pasokan listrik PLN, SDN 40 Pappota termasuk sekolah yang aktif dalam mengembangkan inovasi pembelajaran digital. Guru-guru di sekolah ini telah mulai memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga rehabilitasi fisik ini akan semakin mendukung transformasi pembelajaran modern.
Rehabilitasi ini juga diharapkan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, karena dalam pelaksanaannya akan melibatkan tenaga kerja lokal. Dengan begitu, selain meningkatkan mutu pendidikan, proyek ini juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat Labuang dan sekitarnya.
Pemerintah Kabupaten Majene menegaskan bahwa program rehabilitasi ini merupakan bagian dari upaya pemerataan pendidikan di seluruh wilayah, baik di perkotaan maupun perdesaan. Kepala Disdikpora Majene menuturkan bahwa setiap anak harus memiliki kesempatan belajar di lingkungan yang aman dan layak.
“Majene terus berbenah. Kami ingin setiap ruang belajar diisi semangat baru. Pendidikan yang baik dimulai dari lingkungan yang baik pula,” ujarnya.
Dengan selesainya rehabilitasi nanti, SDN 40 Pappota diharapkan menjadi salah satu contoh sekolah tua yang kembali tampil modern dan representatif. Dinding yang bersih, lantai yang rapi, serta atap yang kokoh akan menjadi simbol kebangkitan semangat belajar generasi muda di Kecamatan Banggae Timur.
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, program ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan pendidikan di Kabupaten Majene. Dengan dukungan semua pihak, SDN 40 Pappota siap melangkah menuju babak baru sebagai sekolah yang tidak hanya bersejarah, tetapi juga berdaya saing di era modern.