MAJENE – Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene, Andi Asraf, S.Sos., menegaskan komitmennya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerahnya.
Hal itu disampaikannya pada Kamis, 30 Oktober 2025, sebagai bentuk tanggung jawab dan dedikasi dalam mengawal kualitas pendidikan di Kabupaten Majene agar semakin maju dan merata.
Sebagai kepala dinas, Andi Asraf mengaku terus melakukan berbagai langkah konkret untuk memastikan peningkatan mutu pendidikan tidak hanya sebatas wacana.
Salah satu bentuk nyata dari komitmen itu adalah dengan melakukan kunjungan langsung ke sejumlah sekolah di berbagai kecamatan.
Kunjungan tersebut, menurutnya, bertujuan untuk memantau langsung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, menilai kondisi fisik bangunan sekolah, serta memberikan pembinaan langsung kepada tenaga pendidik.
“Dengan turun langsung ke lapangan, saya bisa melihat kondisi riil sekolah-sekolah kita. Mulai dari ruang belajar, fasilitas penunjang, hingga kebutuhan guru dan siswa. Semua itu penting untuk mengetahui apa yang harus segera dibenahi,” ujar Andi Asraf.
Mantan Kepala Dinas PUPR Majene ini menambahkan bahwa dalam setiap kunjungannya, ia juga menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan guru, siswa, dan masyarakat sekitar.
Menurutnya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari partisipasi masyarakat. “Saya selalu berdialog dengan warga. Kadang hal kecil yang disampaikan masyarakat bisa menjadi masukan besar bagi perbaikan dunia pendidikan kita,” ucapnya.
Lebih lanjut, Andi Asraf menjelaskan bahwa tugas seorang kepala dinas bukan hanya membuat kebijakan di balik meja, melainkan harus turun langsung dan memastikan kebijakan itu berjalan efektif di lapangan.
Ia menilai bahwa pengawasan langsung merupakan salah satu bentuk implementasi dari prinsip tata kelola pendidikan yang baik, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Dalam regulasi tersebut ditegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menjamin mutu layanan pendidikan melalui pengawasan, pembinaan, serta pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan.
“Mutu pendidikan tidak akan meningkat kalau kita tidak serius memperhatikan delapan standar nasional pendidikan, termasuk sarana prasarana, tenaga pendidik, dan proses pembelajaran. Semua itu harus berjalan seimbang,” jelasnya.
Andi Asraf juga menyinggung pentingnya sinergi antara guru, kepala sekolah, dan pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga kualitas sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya.
Oleh karena itu, ia berkomitmen memperkuat program pembinaan dan pelatihan tenaga pendidik, sebagaimana diamanatkan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Kalau guru kita terus didorong untuk berkembang, otomatis kualitas pembelajaran akan meningkat. Dan pada akhirnya, anak-anak kita bisa menikmati pendidikan yang layak dan bermutu,” kata Andi Asraf.
Selain itu, ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Majene akan terus berupaya menata kembali fasilitas pendidikan yang masih kurang memadai, baik melalui dana APBD maupun sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
“Kami tahu masih banyak sekolah yang butuh perhatian. Tapi semua itu kita kerjakan bertahap, sesuai kemampuan anggaran. Yang penting, semangat untuk memperbaiki tidak pernah berhenti,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Andi Asraf menyampaikan harapannya agar seluruh pihak, baik pemerintah, tenaga pendidik, maupun masyarakat dapat bersatu dalam membangun dunia pendidikan yang lebih baik.
“Majene punya potensi besar untuk melahirkan generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing. Tapi semua itu hanya bisa terwujud kalau kita bergerak bersama, dengan niat tulus untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya.












