MAJENE – Upaya Pemerintah Kabupaten Majene dalam memperkuat infrastruktur pendidikan kembali terlihat melalui pelaksanaan rehabilitasi sedang/berat ruang kelas SD Negeri 45 Parassangan di Desa Tallo Banua Utara, Kecamatan Sendana. Proyek ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Majene melalui APBD Tahun Anggaran 2025, dengan nilai pagu Rp 89.424.000.
Langkah ini menjadi bagian dari program strategis daerah dalam meningkatkan mutu dan kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah dasar, khususnya di wilayah pedesaan yang selama ini membutuhkan perhatian lebih dalam aspek sarana dan prasarana pendidikan.
SD Negeri 45 Parassangan sendiri merupakan salah satu sekolah dasar yang memiliki sejarah panjang di Kecamatan Sendana. Berdiri sejak 27 Agustus 1985, sekolah ini telah menjadi tempat bernaung bagi ratusan anak di kawasan Parassangan dan sekitarnya untuk menimba ilmu. Dengan luas tanah mencapai 3.744 meter persegi, sekolah ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang menjadi pusat pendidikan dasar yang unggul di wilayahnya.
Seiring berjalannya waktu, beberapa ruang kelas di SDN 45 Parassangan mulai mengalami kerusakan akibat faktor usia bangunan dan kondisi cuaca tropis di pesisir Majene yang cukup ekstrem. Dinding yang retak, atap bocor, dan plafon yang lapuk menjadi keluhan yang kerap muncul dari pihak sekolah. Karena itu, rehabilitasi kali ini menjadi angin segar bagi para guru dan siswa yang telah lama mendambakan ruang belajar yang aman dan nyaman.
Kepala SDN 45 Parassangan, dalam keterangannya, menyambut baik proyek rehabilitasi tersebut. Ia menyebut bahwa perbaikan ruang kelas ini akan membawa dampak positif terhadap semangat belajar para siswa. “Anak-anak kami sangat senang mendengar kabar ini. Dengan ruang kelas yang layak, kami yakin proses belajar bisa berjalan lebih efektif dan menyenangkan,” ujarnya penuh harap, Kamis 23 Oktober 2025.
Pekerjaan rehabilitasi mencakup sejumlah aspek penting, antara lain pekerjaan umum, pekerjaan lapangan (site work), penutup atap, langit-langit (plafon), serta pengecatan. Dengan ruang lingkup yang cukup komprehensif ini, proyek diharapkan dapat memperbaiki kondisi fisik bangunan secara menyeluruh, sekaligus mempercantik tampilan sekolah agar lebih representatif sebagai tempat belajar.
Selain memperbaiki kerusakan fisik, rehabilitasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan rasa aman bagi siswa dan tenaga pendidik. Mengingat keselamatan merupakan faktor utama dalam kegiatan belajar mengajar, bangunan yang kokoh dan terawat akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif serta menumbuhkan rasa bangga di kalangan peserta didik.
Menurut informasi dari pihak Dinas Pendidikan, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengelolaan Pendidikan, khususnya pada Sub Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah Dasar. Program ini menyasar berbagai sekolah di Kabupaten Majene yang masuk dalam kategori membutuhkan penanganan segera karena kondisi bangunan yang sudah tidak memenuhi standar kelayakan.
Kepala di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Majene menjelaskan bahwa program rehabilitasi ini tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik bangunan semata, tetapi juga bertujuan menciptakan atmosfer pendidikan yang lebih positif. “Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak kita. Maka sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memastikan tempat itu aman, bersih, dan mendukung proses tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Masyarakat Desa Tallo Banua Utara pun turut menyambut antusias dimulainya kegiatan tersebut. Beberapa warga bahkan ikut membantu dalam pengawasan dan mendukung kelancaran pekerjaan di lapangan. Mereka menilai, perhatian pemerintah terhadap sekolah di wilayah pedesaan seperti Parassangan menunjukkan pemerataan pembangunan yang mulai dirasakan sampai ke pelosok.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Hasbi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah daerah atas realisasi rehabilitasi ini. “Kami sangat berterima kasih. Sekolah ini sudah lama berdiri dan menjadi kebanggaan warga. Perbaikan ini artinya anak-anak kami akan belajar di tempat yang lebih layak dan nyaman,” ungkapnya.
Dari sisi waktu dan pelaksanaan, proyek rehabilitasi ini diharapkan berjalan tepat sasaran dan sesuai dengan standar teknis. Dengan dukungan pengawasan dari Dinas Pendidikan dan keterlibatan masyarakat, pelaksanaan kegiatan di SDN 45 Parassangan diyakini akan berjalan lancar serta menghasilkan kualitas pekerjaan yang maksimal.
Rehabilitasi ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat visi Majene sebagai kabupaten pendidikan di Sulawesi Barat. Dengan perbaikan infrastruktur sekolah yang merata, kualitas pendidikan diharapkan meningkat, dan anak-anak di pelosok dapat menikmati fasilitas belajar yang tidak kalah baik dibanding sekolah-sekolah di perkotaan.
Harapan besar kini tertuju pada hasil akhir proyek tersebut. Setelah rampung, SDN 45 Parassangan diharapkan tampil dengan wajah baru ruang kelas yang lebih bersih, kuat, dan indah sekaligus menjadi simbol kemajuan pendidikan dasar di Kecamatan Sendana. Langkah nyata ini membuktikan bahwa pembangunan sumber daya manusia dimulai dari lingkungan belajar yang layak dan memadai.












