MAJENE – Kabar gembira datang dari pelosok Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. Melalui program Rehabilitasi Ruang Kelas SMP Negeri 8 Satu Atap (Satap) Sendana, pemerintah daerah kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam memperbaiki mutu sarana pendidikan di wilayah pedesaan.
Proyek ini dikerjakan oleh Satuan Kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025, senilai Rp. 134.980.560,- (Seratus Tiga Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Lima Ratus Enam Puluh Rupiah).
Program rehabilitasi tersebut mencakup lingkup pekerjaan umum dan persiapan lapangan (site work) yang akan dilaksanakan di lokasi SMP Negeri 8 Satap Sendana. Upaya ini menjadi angin segar bagi para guru, siswa, dan masyarakat sekitar yang selama ini mendambakan ruang belajar yang lebih nyaman, aman, dan layak.
Di tengah tantangan infrastruktur pendidikan yang masih terbatas di daerah pelosok, kehadiran program ini dianggap sebagai bukti nyata perhatian pemerintah terhadap pemerataan kualitas pendidikan di Majene.
Kepala SMPN 8 Satap Sendana menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam atas dimulainya kegiatan rehabilitasi tersebut. Ia mengatakan bahwa beberapa ruang kelas di sekolahnya memang sudah lama membutuhkan perbaikan karena kondisi bangunan yang mulai rusak akibat usia dan cuaca.
“Kami sudah bertahun-tahun menunggu bantuan perbaikan ini. Alhamdulillah, akhirnya tahun ini pemerintah daerah memberi perhatian besar bagi sekolah kami,” ujarnya penuh haru.
Menurutnya, kondisi ruang kelas yang bocor, dinding retak, dan fasilitas belajar yang mulai lapuk sering mengganggu proses pembelajaran. Saat musim hujan, siswa kerap harus belajar dengan hati-hati agar tidak terkena tetesan air dari atap yang rusak. Dengan adanya proyek rehabilitasi ini, para guru dan siswa optimistis suasana belajar akan menjadi lebih nyaman dan produktif.
Antusiasme juga datang dari masyarakat sekitar sekolah. Warga menilai, perbaikan ruang kelas ini tidak hanya menguntungkan pihak sekolah, tetapi juga menjadi kebanggaan bersama. “Kami senang melihat perhatian pemerintah sampai ke pelosok seperti ini. Anak-anak kami berhak belajar di tempat yang layak,” kata Arifin salah satu tokoh masyarakat Desa Sendana dengan senyum lega.
Program rehabilitasi ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah tidak membedakan antara sekolah besar di perkotaan dengan sekolah kecil di pedesaan. Semua satuan pendidikan mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Majene menegaskan bahwa peningkatan kualitas sarana pendidikan merupakan bagian penting dari strategi pemerataan akses pendidikan yang berkualitas di seluruh wilayah kabupaten.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini tetap mengacu pada standar teknis dan regulasi yang berlaku, termasuk ketentuan tentang pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Gedung Negara. Melalui pedoman tersebut, setiap kegiatan konstruksi wajib memperhatikan aspek keselamatan, mutu, dan efisiensi agar hasilnya berdaya guna dan berkelanjutan.
Penyedia jasa konstruksi yang dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan ini juga memiliki tanggung jawab penuh secara profesional atas mutu hasil pekerjaan. Hal ini sesuai dengan amanat Pasal 17 Ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang menegaskan bahwa penyedia wajib menjamin hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontrak dan standar teknis yang berlaku. Dengan demikian, masyarakat dapat yakin bahwa dana publik yang digunakan benar-benar dikelola secara akuntabel dan transparan.
Selain berdampak pada peningkatan mutu pendidikan, kegiatan rehabilitasi ini juga memberikan efek ekonomi positif bagi warga sekitar. Sejumlah tenaga kerja lokal dilibatkan dalam proyek tersebut, sehingga masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut berpartisipasi langsung dalam pembangunan di wilayahnya. “Kami merasa ikut memiliki karena banyak warga desa kami yang bekerja di proyek ini,” ujar Burhan salah satu warga dengan bangga.
Bagi para guru, rehabilitasi ruang kelas menjadi momentum penting untuk meningkatkan semangat mengajar. Fasilitas yang layak dan aman tentu mendukung efektivitas pembelajaran. Sementara bagi siswa, ruang kelas yang baru akan menjadi tempat belajar yang lebih menyenangkan dan inspiratif. “Belajar di ruangan yang rapi dan tidak bocor tentu membuat anak-anak lebih fokus,” kata salah satu guru matematika di sekolah tersebut.
Pihak sekolah juga berencana memanfaatkan momentum ini untuk melakukan pembenahan tata ruang kelas agar lebih fungsional. Mereka berencana menata kembali pencahayaan, ventilasi, serta penempatan meja dan kursi agar sesuai dengan standar kenyamanan belajar. Tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga menciptakan suasana yang kondusif bagi pertumbuhan intelektual dan karakter siswa.
Dalam konteks pembangunan pendidikan di Majene, proyek seperti ini memiliki arti strategis. Pemerintah daerah berkomitmen menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Dengan memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, diharapkan tidak ada lagi siswa yang harus belajar di ruang yang rusak atau tidak layak.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Majene menegaskan bahwa rehabilitasi ruang kelas di SMPN 8 Satap Sendana merupakan bagian dari upaya besar dalam memperbaiki kualitas pendidikan di pelosok. “Kami ingin memastikan bahwa semua anak Majene, dari Banggae hingga Sendana, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar di tempat yang aman dan nyaman. Tidak ada pendidikan yang tertinggal,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa proyek-proyek seperti ini juga menjadi bentuk pertanggungjawaban moral pemerintah terhadap masyarakat. Dana publik yang dialokasikan melalui APBD harus kembali ke rakyat dalam bentuk nyata, salah satunya lewat pembangunan fasilitas pendidikan. Ia pun berharap pihak sekolah turut menjaga hasil pembangunan agar tetap terawat dan bermanfaat untuk jangka panjang.
Ketika proyek rehabilitasi ini selesai nanti, wajah SMPN 8 Satap Sendana diyakini akan berubah signifikan. Bangunan yang sebelumnya tampak kusam dan rapuh akan berganti dengan ruang kelas yang kokoh, bersih, dan menenteramkan. Namun, yang lebih penting dari itu adalah tumbuhnya rasa bangga dan semangat baru di hati para siswa dan guru. Mereka tidak hanya belajar dalam bangunan baru, tetapi juga dalam suasana harapan baru, harapan akan masa depan pendidikan Majene yang lebih cerah dan berdaya saing.
Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah, dunia pendidikan di Kabupaten Majene terus bergerak menuju arah yang lebih baik. Rehabilitasi ruang kelas SMPN 8 Satap Sendana bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi sebuah langkah nyata menuju pembangunan karakter dan kecerdasan generasi muda di bumi Mandar.