MAJENE – Suasana gembira tampak terpancar dari wajah para guru dan siswa di SD Negeri 24 Batutaku, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Sekolah dasar yang selama ini menjadi tumpuan pendidikan bagi ratusan anak di wilayah tersebut kini mulai berbenah melalui program rehabilitasi ruang kelas yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Majene.
Program tersebut dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025, dengan nilai pagu paket sebesar Rp71.973.900,00. Kegiatan ini difokuskan pada rehabilitasi sedang hingga berat ruang kelas yang selama bertahun-tahun mengalami kerusakan akibat usia bangunan dan kondisi cuaca ekstrem.
Menurut Kepala SDN 24 Batutaku, pelaksanaan rehabilitasi ini disambut dengan rasa syukur dan haru. Ia menuturkan bahwa kondisi ruang kelas sebelumnya sudah sangat memprihatinkan, dengan atap bocor, dinding retak, serta lantai yang mulai rusak sehingga mengganggu kenyamanan belajar siswa.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian pemerintah daerah. Ruang kelas yang dulu rusak parah kini mulai diperbaiki. Anak-anak bisa belajar dengan tenang tanpa takut kehujanan atau kepanasan,” ujarnya, Senin (13/10/2025).
Rehabilitasi ini menjadi bukti nyata komitmen Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Majene dalam meningkatkan kualitas sarana pendidikan, terutama di wilayah terpencil.
Pihak Disdikpora Majene, yang memantau pelaksanaan kegiatan, menyebut bahwa SDN 24 Batu Taku termasuk salah satu prioritas karena tingkat kerusakan bangunan sudah masuk kategori berat.
Selain memperbaiki fisik bangunan, kegiatan ini juga diharapkan dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan meningkatkan kinerja tenaga pendidik. Lingkungan belajar yang layak menjadi faktor penting dalam menciptakan suasana pendidikan yang berkualitas dan menyenangkan.
Sejumlah warga di sekitar sekolah juga turut menyampaikan apresiasinya. Menurut Amiruddin, salah satu tokoh masyarakat setempat, keberadaan sekolah yang nyaman dan aman merupakan harapan lama warga Batutaku.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah kabupaten Majene. Anak-anak kami sekarang bisa belajar di ruang yang lebih layak. Ini bentuk perhatian yang patut diapresiasi,” ujar Amiruddin dengan mata berbinar.
Pekerjaan rehabilitasi tersebut mencakup penggantian atap, perbaikan struktur dinding, pengecatan ulang, serta perbaikan lantai dan jendela.
Meski nilainya tidak terlalu besar, proyek ini menjadi sangat berarti bagi sekolah dan masyarakat sekitar yang telah lama menantikan perbaikan fasilitas belajar.
Kegiatan ini juga diawasi secara ketat oleh pihak sekolah bersama komite dan warga sekitar untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan.
Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah daerah ini dinilai sebagai langkah positif dalam menciptakan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran publik.
“Kami ikut memantau setiap tahapan pekerjaan agar hasilnya maksimal. Harapan kami, pembangunan ini tidak hanya selesai tepat waktu, tapi juga benar-benar berkualitas,” ungkap seorang anggota komite sekolah.
Dari sisi pemerintah daerah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Majene menyampaikan bahwa rehabilitasi ini bertujuan memperbaiki sarana prasarana sekolah dasar di berbagai kecamatan.
“Kami terus berupaya agar semua sekolah di Majene mendapatkan fasilitas yang layak. Pendidikan adalah investasi masa depan, dan ini menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Tak hanya aspek fisik, kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum untuk menumbuhkan kembali rasa kepedulian terhadap aset pendidikan di tingkat desa. Pemerintah berharap masyarakat ikut menjaga hasil pembangunan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih lama.
Sementara itu, beberapa siswa tampak antusias menanti selesainya rehabilitasi. Mereka mengaku tidak sabar belajar di kelas yang baru. “Kalau ruangannya bagus, kami jadi semangat belajar,” ujar salah satu siswa dengan senyum lebar.
Secara keseluruhan, proyek rehabilitasi ruang kelas SDN 24 Batutaku menunjukkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya bergantung pada kurikulum dan tenaga pengajar, tetapi juga pada dukungan infrastruktur yang memadai.
Pemerintah daerah Majene melalui Disdikpora telah menegaskan komitmennya untuk terus menyalurkan anggaran pendidikan ke daerah-daerah terpencil agar tidak tertinggal dari wilayah perkotaan.
Apresiasi yang datang dari berbagai pihak menjadi sinyal positif bahwa sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat bisa menghasilkan perubahan nyata. Dengan ruang kelas yang lebih layak, diharapkan mutu pendidikan di Batutaku dan sekitarnya dapat meningkat secara berkelanjutan.