MAJENE- Pawai obor merupakan bentuk perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia. Tradisi ini berlangsung tiap 1 Muharram mengacu kalender Hijriah.
Selain menjadi tradisi perayaan Tahun Baru Islam, Pawai Obor juga sering digelar dihari-hari besar, seperti Hari Raya IdulFitri dan Hari Raya Iduladha.
Tak sampai itu, api obor bermakna cahaya menerangi muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa. Sedangkan pawai merupakan simbol persatuan dan silaturahmi.
Dilansir melalui Kumparan. Makna dan tujuan tradisi pawai obor bermula dipraktikan Rasulullah SAW bersama para sahabat. Mereka menggunakan obor sebagai sumber cahaya ketika melakukan kegiatan malam, sholat tarawih dan kajian agama. Praktik itu, kemudian penting dalam kehidupan Islam pada masa awal Islam.
Pawai Obor melibatkan berbagai kalangan usia, dari anak-anak hingga orang tua. Semangat kebersamaan dan gotong royong terlihat saat banyak orang saling membantu mempersiapkan kebutuhan untuk pawai.
Seperti halnya, dilakukan sejumlah Desa di Kabupaten Majene, melalui semangat kebersamaan dan sikap gotong royong pawai obor dilaksanakan semalam dalam rangka menyambut awal Ramadhan 1446 Hijriah 2025 Masehi.
Tak terkecuali Desa Palipi Soreang, anak – anak, para anak muda dan masyarakat umum kompak menggunakan pakai putih dengan membawa obor keliling kampung sebagai tanda bulan penuh ampunan segera tiba.
Termasuk, sejumlah Desa diKecamatan Sendana dan remaja masjid di Kecamatan Banggae dan Banggae Timur ikut menggelar pawai obor.
Masing – masing peserta dibekali obor dan dinyalakan saat hendak keliling kampung sesuai rute ditentukan.
Pawai obor itu, ditandai sebagai langkah awal bulan magfirah segera tiba dan semua ummat muslim dipenjuru dunia bergembira menyambutnya. (as/tt)