MAJENE – Pemerintah Kabupaten Majene kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat infrastruktur pendidikan di wilayah terpencil. Tahun ini, SD Negeri 15 Ulumanda, yang berlokasi di Kecamatan Ulumanda, menjadi salah satu sekolah penerima program rehabilitasi ruang kelas melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene.
Proyek rehabilitasi tersebut dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025, dengan nilai pagu sebesar Rp. 67.495.626,- (Enam Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Enam Ratus Dua Puluh Enam Rupiah). Meski nilainya tergolong moderat, manfaat yang diharapkan dari proyek ini sangat besar bagi peningkatan mutu pembelajaran di daerah pegunungan Majene tersebut.
Ruang lingkup pekerjaan meliputi dua bagian utama, yakni pekerjaan umum dan pekerjaan rehabilitasi ruang kelas. Melalui kegiatan ini, sejumlah ruang belajar yang sebelumnya mengalami kerusakan diharapkan dapat kembali difungsikan dengan layak dan nyaman bagi para siswa serta tenaga pendidik.
Kepala SDN 15 Ulumanda, yang ditemui di sela kegiatan persiapan proyek, mengaku sangat bersyukur dan antusias atas perhatian pemerintah terhadap kondisi sekolahnya. Ia menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, ruang kelas di sekolah tersebut telah mengalami berbagai kerusakan akibat faktor usia bangunan dan cuaca ekstrem di wilayah perbukitan Ulumanda.
“Beberapa dinding sudah retak, atap sering bocor kalau hujan, bahkan lantai mulai rusak. Anak-anak tetap semangat belajar, tapi kami memang sudah lama berharap ada perbaikan. Jadi kami sangat berterima kasih karena tahun ini akhirnya sekolah kami mendapat perhatian,” ujar kepala sekolah dengan penuh rasa syukur, Kamis (15/10/2025).
Menurutnya, rehabilitasi ruang kelas ini tidak hanya memperbaiki tampilan fisik bangunan, tetapi juga akan berdampak langsung pada peningkatan motivasi belajar siswa. Ruang kelas yang bersih, terang, dan aman akan membuat proses belajar mengajar lebih efektif dan menyenangkan.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Majene menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan untuk memperbaiki sarana pendidikan di seluruh wilayah. Ulumanda menjadi salah satu kecamatan prioritas karena kondisi geografisnya yang menantang, sering kali menyebabkan keterlambatan pembangunan infrastruktur pendidikan.
“Daerah terpencil seperti Ulumanda harus menjadi perhatian serius. Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di pegunungan mendapatkan fasilitas belajar yang sama baiknya dengan mereka yang di perkotaan. Rehabilitasi ruang kelas ini adalah langkah konkret ke arah itu,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Majene.
Selain itu, dalam proses pelaksanaannya, proyek ini tetap mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dinas memastikan bahwa setiap tahap pekerjaan, baik pekerjaan umum maupun rehabilitasi ruang kelas, diawasi ketat agar sesuai dengan spesifikasi teknis dan tepat sasaran.
Pihak pelaksana juga berkomitmen menggunakan tenaga kerja lokal sebanyak mungkin untuk memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar. Langkah ini disambut baik oleh warga desa, yang menilai bahwa selain memperbaiki fasilitas pendidikan, proyek tersebut juga membantu menggerakkan roda perekonomian di tengah masyarakat Ulumanda.
Salah satu tokoh masyarakat, Nurdin, menyampaikan apresiasinya terhadap pemerintah daerah yang telah turun tangan memperhatikan kondisi sekolah di daerah pegunungan. “Sekolah itu tempat harapan anak-anak kami. Kalau ruang kelasnya bagus dan aman, kami sebagai orang tua merasa lebih tenang melepas mereka belajar setiap pagi,” ucapnya.
Lebih jauh, rehabilitasi ini juga menjadi simbol pemerataan pembangunan. Di tengah keterbatasan akses dan medan yang sulit dijangkau, SDN 15 Ulumanda kini mendapatkan kesempatan untuk memiliki ruang belajar yang lebih layak dan berstandar. Pemerintah menilai, setiap rupiah yang dialokasikan ke sektor pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan daerah.
Dalam pelaksanaannya, pekerjaan rehabilitasi ini mencakup pembenahan struktur bangunan, perbaikan plafon dan lantai, pengecatan ulang, serta penggantian komponen yang sudah tidak layak pakai. Hasil akhir yang diharapkan adalah ruang kelas yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki nuansa yang nyaman dan mendukung kegiatan belajar.
Pihak sekolah pun berjanji akan menjaga dan merawat bangunan yang telah diperbaiki agar bertahan lama. Mereka berkomitmen menumbuhkan kesadaran di kalangan guru dan siswa untuk menjaga fasilitas sekolah sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
Ketika proyek ini selesai, suasana belajar di SDN 15 Ulumanda diyakini akan jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Anak-anak akan belajar dengan lebih tenang, para guru dapat mengajar dengan lebih fokus, dan masyarakat pun akan semakin bangga dengan sekolah di kampung halamannya.
Rehabilitasi ruang kelas SDN 15 Ulumanda bukan sekadar proyek fisik semata. Ia adalah wujud nyata dari komitmen pemerintah Kabupaten Majene untuk terus mendorong kemajuan pendidikan hingga ke pelosok daerah, tanpa meninggalkan satu pun anak bangsa di belakang. Dengan fasilitas yang semakin baik, Ulumanda kini menatap masa depan pendidikan yang lebih cerah dan bermartabat.