MAJENE – Upaya pemerintah daerah Kabupaten Majene dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar kembali terlihat melalui program rehabilitasi sedang/berat ruang perpustakaan SDN 34 Inpres Taraweki. Sekolah yang berada di Desa Tubo, Kecamatan Tubo Sendana, Provinsi Sulawesi Barat ini menjadi salah satu penerima manfaat dari Program Pengelolaan Pendidikan yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Majene melalui APBD Tahun Anggaran 2025.
SDN 34 Inpres Taraweki bukanlah sekolah baru. Lembaga pendidikan ini telah berdiri sejak 31 Desember 1981 dan telah menjadi bagian penting dari perjalanan pendidikan dasar di wilayah pesisir Tubo Sendana. Dengan luas tanah mencapai 1.390 meter persegi, sekolah ini telah melahirkan banyak generasi muda yang kini tersebar di berbagai bidang profesi.
Meski demikian, kondisi perpustakaan sekolah selama beberapa tahun terakhir memang dinilai sudah tidak layak. Dinding bangunan mulai retak, atap mengalami kebocoran, dan rak buku pun banyak yang lapuk dimakan usia. Keadaan tersebut membuat aktivitas membaca siswa menjadi terbatas, terutama di musim hujan ketika air menetes ke dalam ruangan.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah daerah pun bergerak cepat melalui kegiatan rehabilitasi sedang/berat ruang perpustakaan, dengan nilai pagu sebesar Rp. 58.485.000,- (Lima Puluh Delapan Juta Empat Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Rupiah). Meski jumlahnya tidak besar, namun maknanya sangat berarti bagi keberlangsungan proses belajar siswa di sekolah yang berakreditasi C ini.
Ruang lingkup pekerjaan mencakup pekerjaan umum dan pekerjaan rehabilitasi ruang perpustakaan, yang meliputi pembenahan struktur bangunan, perbaikan lantai, dinding, atap, serta pengecatan ulang agar ruangan kembali nyaman digunakan. Selain itu, fasilitas perpustakaan juga akan ditata lebih baik agar memudahkan siswa dan guru dalam mengakses bahan bacaan.
Kepala SDN 34 Inpres Taraweki, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa keberadaan perpustakaan yang layak akan menjadi semangat baru bagi para siswa untuk lebih gemar membaca dan menggali ilmu pengetahuan.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan. Selama ini, kondisi perpustakaan memang memprihatinkan. Rehabilitasi ini ibarat napas baru bagi sekolah kami untuk terus mencetak generasi yang cerdas dan berkarakter,” ujarnya penuh haru, Selasa 21 Oktober 2025.
Sementara itu, salah satu guru senior di sekolah tersebut menambahkan bahwa perpustakaan sering dijadikan tempat diskusi kecil siswa dan guru. Namun karena kondisinya yang sudah lama tidak direnovasi, banyak kegiatan literasi terpaksa dialihkan ke ruang kelas. Dengan adanya rehabilitasi ini, diharapkan perpustakaan dapat kembali berfungsi maksimal sebagai pusat literasi sekolah.
Warga Desa Tubo pun ikut menyambut baik proyek ini. Menurut mereka, perhatian pemerintah terhadap sarana pendidikan di daerah terpencil seperti Tubo Sendana merupakan langkah nyata pemerataan pembangunan. “Kami senang sekali, akhirnya sekolah kami dapat perhatian juga. Anak-anak di sini juga butuh fasilitas yang bagus seperti di kota,” ujar Basri, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Pemerintah Kabupaten Majene memang terus menekankan pentingnya pemerataan pendidikan. Melalui program rehabilitasi sekolah, termasuk ruang perpustakaan seperti di SDN 34 Taraweki, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan fasilitas antara sekolah di perkotaan dan di daerah pedesaan.
Selain meningkatkan kenyamanan belajar, keberadaan perpustakaan yang memadai juga diharapkan menjadi pusat kegiatan literasi, tempat siswa berlatih membaca, menulis, dan menumbuhkan rasa ingin tahu. Ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam menumbuhkan budaya literasi sejak usia dini.
Pelaksanaan proyek ini juga menjadi bagian dari komitmen Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Majene untuk memastikan setiap rupiah anggaran pendidikan digunakan secara efektif, transparan, dan tepat sasaran. Pengawasan dari berbagai pihak diharapkan dapat menjaga kualitas hasil pekerjaan agar benar-benar sesuai spesifikasi yang telah direncanakan.
Dengan selesainya rehabilitasi perpustakaan SDN 34 Inpres Taraweki nanti, para siswa akan memiliki ruang belajar yang lebih layak, aman, dan inspiratif. Semangat belajar pun diharapkan semakin meningkat, menjadikan sekolah ini sebagai salah satu contoh keberhasilan pembangunan sektor pendidikan di wilayah pesisir Majene.