MAJENE – Upaya Pemerintah Kabupaten Majene dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar kembali mendapat perhatian serius. Melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), tahun ini dialokasikan anggaran untuk rehabilitasi sedang/berat ruang perpustakaan SD Negeri 18 Deteng-Deteng.
Proyek ini merupakan bagian dari Program Pengelolaan Pendidikan dengan sub kegiatan rehabilitasi sedang/berat ruang perpustakaan. Pekerjaan bernilai Rp58.485.240 tersebut menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam memperkuat sarana pendukung kegiatan literasi di lingkungan sekolah dasar.
Dalam dokumen pelaksanaan kegiatan, disebutkan bahwa pekerjaan mencakup beberapa bagian penting, mulai dari pekerjaan persiapan, pembongkaran, pekerjaan dinding sopi-sopi kanan, beton, kusen dan pintu, atap atau kap, plafond, pengecatan hingga instalasi electrical. Seluruh pekerjaan akan dilakukan di lingkungan SDN 18 Deteng-Deteng, Kecamatan yang menjadi wilayah kerja Dinas Pendidikan Majene.
Kegiatan rehabilitasi ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi fisik perpustakaan yang sebelumnya dinilai sudah tidak layak. Selain itu, pemerintah daerah juga ingin memastikan agar setiap sekolah dasar memiliki ruang baca yang representatif, aman, dan nyaman digunakan oleh para siswa maupun tenaga pendidik.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Majene, melalui pejabat pelaksana teknis kegiatan, menegaskan bahwa proyek ini menjadi bagian dari visi besar Bupati Majene untuk mewujudkan “Majene Unggul, Mandiri, dan Religius”, khususnya dalam bidang pendidikan.
“Perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan budaya literasi siswa. Karena itu, kualitas bangunannya harus memadai dan aman,” ujarnya, Selasa 28 Oktober 2025.
Dari sisi regulasi, rehabilitasi ruang perpustakaan ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Standar Sarana dan Prasarana pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Regulasi tersebut menegaskan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki ruang perpustakaan yang memenuhi standar luas, pencahayaan, dan ventilasi yang baik.
Selain itu, pelaksanaan kegiatan juga mengikuti ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya, yang mengatur prinsip-prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap pengadaan.
Pengawasan terhadap pelaksanaan proyek ini dilakukan secara berlapis, baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) maupun oleh inspektorat daerah untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen HPS.
Pihak sekolah pun menyambut positif langkah rehabilitasi ini. Salah seorang guru SDN 18 Deteng-Deteng mengatakan bahwa kondisi perpustakaan sebelumnya sudah cukup memprihatinkan, terutama pada bagian atap dan plafon yang sering bocor saat musim hujan.
“Anak-anak jarang ke perpustakaan karena tempatnya panas dan atapnya rusak. Dengan perbaikan ini, kami berharap semangat membaca mereka akan tumbuh lagi,” ujarnya.
Masyarakat sekitar juga mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap infrastruktur pendidikan dasar. Mereka menilai bahwa perhatian terhadap sekolah di pelosok seperti SDN 18 Deteng-Deteng merupakan bentuk keadilan pembangunan yang nyata.
Secara umum, proyek ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah mengutamakan transparansi dalam penetapan anggaran, di mana seluruh proses administrasi dilakukan sesuai prinsip efisiensi dan pemerataan.
Pemerintah Kabupaten Majene melalui Disdikpora menargetkan agar rehabilitasi tersebut dapat rampung tepat waktu dan sesuai mutu yang diharapkan. Setelah rampung, ruang perpustakaan itu akan dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti rak buku, meja baca, pencahayaan yang cukup, dan akses listrik yang aman.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperbaiki sarana fisik, tetapi juga meningkatkan kualitas literasi dan minat baca siswa, sejalan dengan semangat Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2016.
Dengan adanya proyek rehabilitasi ruang perpustakaan di SDN 18 Deteng-Deteng, diharapkan akan tercipta lingkungan belajar yang lebih inspiratif, sehat, dan produktif bagi generasi muda Majene yang akan menjadi penerus pembangunan daerah di masa depan.












