Sulbar, TelukMandar.com- Polman Sulbar, meski memiliki dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) cukup tinggi dari enamĀ Kabupaten di Sulbar, disebut tak akan memjadi dominasi elektoral satu paslon di Pilgub Sulbar.
Direktur Logos Politika sampaikan, dinamika koalisi membuat geopolitik Pilgub 2024, berbeda jauh dari 2017 lalu, Rabu 9 Okt 2024.
Menurutnya, hasil review Pilgub Sulbar 2017 lalu, dua hal yang hemat saya menjadi mapping penting. Pertama, barisan pemenang ABM – Enny di Polman utuh kolaborasi ABM – AIM – PHS – Enny.
“Saat itu, ABM – Enny memang signifikan di mayoritas Kecamatan dan hanya menang tipis kurang 2% dari JSM – Hasan di Tinambung, Wonomulyo dan Mapilli,” ungkap Maenunis Amin.
Kedua, Pilgub 2017 adalah pertarungan ABM versus JSM di Polman. Berbeda di Pilgub 2024 ini ABM, AIM dan PHS – Enny pecah kongsi sedangkan JSM kini berpasangan SDK.
Ia menjelaskan, Polman akan terpecah cukup merata tidak lagi menjadi dominasi oleh satu Pasangan Calon.
Polman akan terpecah cukup merata dan tidak lagi menjadi dominasi satu Paslon. Sehingga, Pilgub Sulbar tidak lagi ditentukan siapa yang memenangkan Polman.
“Tapi siapa yang menang merata di enam Kabupaten,” jelasnya Direktur Logos Politika.
Pilgub Sulbar hematnya, akan lebih ditentukan oleh komposisi dan geopolitik koalisi. Pertarungan akan lebih ditentukan pada komposisi dan geopolitik koalisi.
ABM-Arwan akan mendominasi Mateng. Sementara SDK-JSM mendominasi Mamuju dan PHS-Enny dapat dukungan AAS-Ramlan yang punya pengalaman panjang memenangkan Mamasa.
“Pertarungan Pilgub Sulbar, dinilai cukup ketat dan diprediksi presisinya tipis,” Kunci Maenunis. (as)