MAJENE – Pemerintah Kabupaten Majene kembali menaruh perhatian besar terhadap peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Salah satunya melalui program pengadaan meubel di SDN No. 20 Somba, yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene. Proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025, dengan nilai pagu paket sebesar Rp45.000.000,- (Empat Puluh Lima Juta Rupiah).
Pengadaan meubel tersebut meliputi pembuatan meja, kursi, dan lemari yang seluruhnya menggunakan bahan kayu jati pilihan. Material ini dipilih karena dikenal memiliki kekuatan, ketahanan, dan nilai estetika yang tinggi, sehingga mampu mendukung kenyamanan serta daya tahan perabot sekolah dalam jangka panjang.
Menurut dokumen teknis, pekerjaan meubel di SDN 20 Somba mencakup tiga jenis utama, yaitu meja, kursi, dan lemari, masing-masing dengan spesifikasi rinci. Untuk meja belajar, ukuran yang ditetapkan yaitu tinggi 75 cm, panjang 58 cm, dan lebar 65 cm. Permukaannya akan dilapisi cat clear anti gores guna menjaga tampilan tetap bersih dan mengkilap meski digunakan dalam waktu lama.
Sementara itu, kursi kayu jati dirancang dengan tinggi dudukan 41,5 cm, tinggi sandaran 38,5 cm, lebar dudukan 40 cm, dan kedalaman dudukan 41 cm. Seluruh permukaan juga akan dicat dengan lapisan clear anti gores, agar tidak mudah terkelupas atau pudar akibat pemakaian harian oleh siswa.
Adapun lemari kayu jati dengan kaca polos yang akan ditempatkan di ruang guru maupun administrasi memiliki ukuran tinggi 190 cm dan lebar 100 cm. Lemari ini terdiri dari dua pintu yang terbagi dua bagian, dengan ruang atas setinggi 138 cm dan ruang bawah 52 cm. Kedalaman ruang atas 40 cm dan bawah 50 cm. Finishing-nya pun menggunakan cat clear anti gores agar terlihat elegan dan mudah dibersihkan.
Proyek ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kualitas fasilitas sekolah, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi para siswa. Kepala SDN 20 Somba menyambut baik program tersebut dan menilai bahwa pengadaan meubel baru menjadi langkah penting untuk memperbarui sarana belajar yang sebelumnya sudah usang dan kurang layak pakai.
Menurut pihak sekolah, sebagian besar meja dan kursi yang digunakan siswa selama ini merupakan hasil pengadaan beberapa tahun lalu, dan kondisinya sudah banyak yang rusak. Banyak meja yang sudah goyah, serta kursi dengan sandaran patah. Oleh karena itu, pengadaan meubel tahun ini menjadi kabar gembira bagi seluruh guru dan peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Majene menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memastikan setiap pengadaan barang dan jasa di sektor pendidikan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Ia menyebut, setiap tahapan akan diawasi ketat agar hasil pekerjaan benar-benar memenuhi standar kualitas.
“Semua proyek pengadaan, termasuk meubel sekolah, harus sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta turunannya. Kami juga memastikan tidak ada praktik penyimpangan dalam prosesnya,” ujarnya.
Dari aspek pengawasan, Inspektorat Daerah Majene disebut turut berperan dalam memastikan kesesuaian dokumen, volume, dan kualitas pekerjaan di lapangan. Selain itu, pelaksana pengadaan wajib mematuhi ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan, terutama yang menyangkut sarana dan prasarana sekolah dasar.
Secara teknis, penggunaan kayu jati dalam pengadaan meubel kali ini dinilai sangat tepat. Selain kuat dan tahan lama, kayu jati juga memiliki nilai estetika yang menambah kesan profesional di lingkungan sekolah. Hal ini sejalan dengan program Majene Cerdas dan Religius, yang menekankan pentingnya lingkungan belajar yang bersih, nyaman, dan berkarakter.
Beberapa warga setempat turut memberikan apresiasi terhadap langkah pemerintah daerah. Mereka menilai bahwa perhatian terhadap infrastruktur pendidikan di wilayah Somba akan berdampak positif terhadap mutu belajar siswa. “Kalau fasilitasnya bagus, anak-anak juga semangat belajar,” ujar Sukran, seorang warga yang anaknya bersekolah di SDN 20 Somba.
Selain manfaat langsung bagi sekolah, proyek senilai Rp45 juta ini juga diharapkan menggerakkan ekonomi lokal, karena pengerjaan meubel dipercayakan kepada penyedia dari daerah sekitar. Dengan demikian, dana pembangunan tidak hanya menghasilkan fasilitas pendidikan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
Dari sisi waktu pelaksanaan, proyek pengadaan meubel SDN 20 Somba ditargetkan rampung sebelum akhir tahun anggaran 2025. Setelah seluruh barang diterima, Dinas Pendidikan akan melakukan pemeriksaan fisik dan administrasi untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Jika proyek berjalan sesuai rencana, maka pada awal tahun ajaran baru 2026 mendatang, seluruh siswa SDN 20 Somba sudah dapat menikmati meja, kursi, dan lemari baru yang lebih layak dan berkualitas tinggi. Fasilitas tersebut diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar serta menciptakan suasana pendidikan yang lebih kondusif di Majene.
Dengan demikian, pengadaan meubel SDN 20 Somba bukan sekadar proyek pengadaan barang, melainkan bagian dari investasi jangka panjang pemerintah daerah dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui pendidikan berkualitas.