MAJENE – Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui beberapa Dosen milik Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Pengabdian Masyarakat Edukasi dan Pelatihan Gizi Berbasis Android “GIZIMATE” Melalui Pendekatan “Peer Educator” Menuju Zero, di lingkungan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) DDI Baruga, Jumat 24 Oktober 2025.
Bimtek “Pengabdian Masyarakat Edukasi dan Pelatihan Gizi Berbasis Android “GIZIMATE” Melalui Pendekatan “Peer Educator” Menuju Zero dilaksanakan di Madrasah Aliyah Swasta (MAS) DDI Baruga. Para pelajar pun mengikutinya cukup antusias dibuktikan melalui keseriusan mereka memahami materi edukasi diberikan.
Saat ditemui dilokasi kegiatan, pihaknya sampaikan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam memberikan pengabdian untuk masyarakat.
“Dikegiatan ini kami telah membentuk tim dan melibatkan dari beberapa pihak diantaranya, teknik informatika dan gizi,” ungkap ketua pelaksana Fauziah, S.Gz., M.Si Dietisien.
Dirinya menjelaskan, persiapan kami sudah dilakukan jauh hari dan masing – masing pihak telah menyiapkan materi edukasi, utamanya persiapan aplikasi bernama GIZIMATE.
“Jadi bukan hanya memberikan edukasi tentang gizi. Kita juga menciptakan aplikasi pendeteksi status gizi bagi para pelajar,” ujarnya.
Lanjut Fauziah, kemarin kita telah ikutkan 40 pelajar lalu diberikan edukasi. Setelah itu, dilihat peningkatan pengetahuan mereka sebelum dan sesudah.
“Nah, terpilihlah 10 pelajar terbaik dengan nilai paling tinggi setelah dilakukan recordtest dan 10 pelajar itu disebutkan Duta GIZIMATE,” tuturnya.
Lebih jauh dijelaskan, sebenarnya tujuan awalnya itu memutuskan mata rantai stunting. Makanya, judul kita pilih bukan fokus pada pencegahan melainkan menuju Zero stunting.
“Stunting itu sebenarnya tidak dapat diobati. Sehingga, kita harus putus mata rantainya melalui remaja. Nah, mereka kan’ akan jadi orang tua, tepat kemudian kalau mereka lebih dahulu memastikan status kesehatan dan gizi mereka agar nantinya melahirkan generasi baik. Itulah kami maksud menuju Zero stunting,” jelasnya.
Selain itu, ia juga singgung mengenai “Perr Educator” diharapkan nantinya mereka tidak hanya mampu menerima informasi melainkan juga dapat memberikan edukasi kepada teman – teman lainnya.
Sementara Muh. Fuad Mansyur beberkan mengenai aplikasi “GIZIMATE” berhasil dibangun untuk mendeteksi kondisi gizi para pelajar melalui android.
“Di dalam aplikasi GIZIMATE memiliki beberapa menu dan intinya memudahkan untuk pengukuran gizi bagi para penggunanya. Namun, saat ini masih dalam pengembangan dan mungkin bulan depan sudah dapat diakses melalui playstore,” terangnya.
Terlihat pula, pihak pelaksana membagikan beberapa alat kepada pelajar diataranya alat pengukur tinggi badan, lingkaran lengan dan alat lainnya.
Adapun materi edukasi disampaikan:
Melalui Bukti Nyata Pengabdian Untuk Pengembangan SDM Melalui
Pendidikan, kesehatan, dan Penguasaan Teknologi.
Aspek Pendiidkan : Remaja Bergizi Baik Cenderung Memiliki
Konsentrasi dan kemampuan Belajar Yang Lebih Baik dan Edukasi Gizi Sejak Dini Berperan Penting Dalam Keberhasilan Pendidikan.
Aspek Kesehatan : Gizi Yang Seimbang Meningkatkan Imunitas,
Menurunkan angka Stunting, Anemia, dan Obesitas. Edukasi Gizi Juga
Membantu Masyarakat Membuat Pilihan Makan Yang Lebih Sehat.
Aspek Teknologi: Edukasi Gizi Berbasis Alikasi Android “GiziMate”
Mendorong Transformasi Digital di Bidang Kesehatan, Menjangkau Masyarakat Luas. (rls/as)












