MAJENE – Pemerintah Kabupaten Majene terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi sedang/berat Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP Negeri 4 Sendana, Kecamatan Sendana, yang dikerjakan melalui satuan kerja Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Majene.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 dengan nilai pagu paket sebesar Rp67.494.330 (enam puluh tujuh juta empat ratus sembilan puluh empat ribu tiga ratus tiga puluh rupiah). Pekerjaan tersebut menjadi salah satu dari sejumlah proyek fisik pendidikan yang diarahkan untuk memperbaiki infrastruktur sekolah menengah pertama di wilayah pesisir Majene.
Dalam dokumen pelaksanaan kegiatan, ruang lingkup pekerjaan meliputi beberapa bagian penting, di antaranya pekerjaan persiapan, pekerjaan bongkaran, pekerjaan kusen dan pintu, pekerjaan atap, pekerjaan plafon, pekerjaan pengecatan, serta pekerjaan instalasi listrik (electrical). Seluruh tahapan ini dilakukan untuk memastikan laboratorium dapat kembali berfungsi optimal sebagai pusat kegiatan praktik sains siswa.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Majene, dalam keterangan resminya, menyebut bahwa rehabilitasi ini menjadi bagian dari program pemeliharaan dan peningkatan fasilitas sekolah agar dapat menunjang proses pembelajaran berbasis praktik. “Laboratorium IPA merupakan jantung dari pembelajaran sains. Karena itu, rehabilitasi ini bukan hanya memperbaiki fisik bangunan, tapi juga memastikan keamanan dan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Laboratorium yang ada di SMPN 4 Sendana sebelumnya dilaporkan mengalami kerusakan pada beberapa bagian, terutama pada atap dan plafon yang bocor, serta kusen pintu yang sudah lapuk dimakan usia. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas belajar siswa, terutama ketika melaksanakan kegiatan eksperimen yang membutuhkan ruangan steril dan aman.
Dengan adanya program rehabilitasi ini, pihak sekolah berharap agar kegiatan praktik IPA bisa kembali dilakukan dengan lebih baik dan terencana. Kepala SMPN 4 Sendana, yang ditemui terpisah, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah atas perhatian terhadap kebutuhan sekolah. “Selama ini kami hanya bisa menggunakan ruang kelas biasa untuk praktik, karena kondisi laboratorium memang sudah tidak layak. Dengan adanya rehabilitasi, kami berharap semangat belajar siswa semakin meningkat,” katanya.
Pekerjaan rehabilitasi sedang/berat ini tidak hanya bertujuan memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada pembelajaran berbasis proyek dan praktik langsung. Laboratorium IPA menjadi ruang penting dalam menumbuhkan kreativitas dan kemampuan analitis siswa SMP.
Dari sisi regulasi, pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa setiap sekolah wajib memiliki sarana laboratorium yang memenuhi standar keamanan, kenyamanan, dan kelayakan fungsi.
Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan demikian, seluruh proses pelaksanaan proyek harus memenuhi prinsip-prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Pemerintah Kabupaten Majene melalui Disdikpora memastikan bahwa proses rehabilitasi ini diawasi secara ketat, baik dari sisi teknis maupun administratif. Setiap tahapan pekerjaan wajib sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak dan gambar kerja teknis.
Sementara itu, warga dan komite sekolah turut memberikan dukungan terhadap kegiatan ini. Mereka menilai, langkah pemerintah tersebut merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan pendidikan di daerah. “Kami sangat bersyukur sekolah kami mendapat perhatian. Fasilitas yang baik tentu akan berpengaruh pada motivasi belajar anak-anak,” ujar Rahmat, salah seorang orang tua siswa di lingkungan SMPN 4 Sendana.
Rehabilitasi laboratorium IPA ini juga diharapkan mampu mendorong peningkatan prestasi akademik sekolah, terutama dalam bidang sains. Dengan sarana yang memadai, guru dan siswa bisa lebih leluasa melakukan eksperimen serta mengembangkan minat dalam bidang ilmiah.
Dari sisi ekonomi daerah, kegiatan rehabilitasi ini turut memberikan dampak positif dengan melibatkan tenaga kerja lokal. Hal ini sejalan dengan semangat pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi desa, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majene 2021–2026.
Lebih jauh, proyek kecil seperti ini juga menjadi contoh bagaimana penggunaan APBD yang tepat sasaran dapat berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan dasar, khususnya di sektor pendidikan. Pemerintah daerah berharap agar setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Jika berjalan sesuai rencana, pekerjaan rehabilitasi Laboratorium IPA SMPN 4 Sendana diproyeksikan rampung sebelum akhir tahun anggaran 2025. Setelah itu, ruang laboratorium akan kembali digunakan oleh siswa untuk mendukung kegiatan pembelajaran sains yang kreatif dan produktif.
Dengan rehabilitasi tersebut, SMPN 4 Sendana diharapkan mampu menjadi salah satu sekolah unggulan di wilayah pesisir Majene, yang tidak hanya mencetak siswa berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan ilmiah yang mumpuni dan siap bersaing di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.