Majene, TelukMandar.com- Banjir melanda Dusun Sambalagia dan Tatibajo Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene Provinsi Sulbar, hingga kini masih menetap ditenda pengungsian lantaran Pemkab Majene tak tepati janji.
Bencana banjir di tahun 2022 lalu, sejumlah 27 rumah hanyut dibawa air sungai hingga merusak pemukiman disana, Senin 7 Okt 2024.
Hal itu, kemudian membuat masyarakat dua dusun di Ulumanda terpaksa direlokasi dibelakang rumah sakit pratama Salutambung.
Menurut Jabaruddin, sejak bencana banjir ditahun 2022 lalu, masyarakat di dua dusun di Ulumanda hingga kini masih berada dipengungsian tanpa perhatian Pemkab Majene.
Ia menjelaskan, sudah berkali – kali Bupati Majene Andi Achmad Syukri (AST) menjanjikan untuk dilakukan pembebasan lahan tapi tak kunjung direalisasi sampai saat ini.
Menurutnya, kini masyarakat didua dusun Ulumanda masih berada dipengungsian dan diterlantarkan oleh Pemkab Majene.
“Harusnya, Bupati Majene (AST) menepati janjinya kepada warga setempat jangan datang merayu dan diimingi lalu tak ditepati,” ungkap mantan Kepala Desa Salutambung.
Safaat juga menjelaskan, masyarakat merasa kecewa lantaran Bupati Majene (AST) tak kunjung tepati janji di tahun 2022 lalu.
Setiap masyarakat kunjungi Bupati (AST) pihaknya memberikan janji dan akan diakomodir melalui APBD Pokok 2023 lalu.
Setelah gagal masuk di APBD Pokok 2023, kembali ditunggu sekiranya dimasukkan ke APBD Perubahan 2023, tapi tak kunjung juga dimasukkan.
“Padahal, saat itu Bupati AST sampaikan kepada masyarakat “ANU KECIL JIE INI”. Nanti kita bantu dan kalau perlu di DP dulu baru ditahun selanjutnya kita lunasi,” ungkap mantan Anggota DPRD Majene Fraksi PPP.
Lanjut Safaat, saat banjir melanda Ulumanda saya orang pertama sambangi dusun itu dan melihat langsung rumah masyarakat disana alami rusak parah akibat banjir.
Kami juga di DPRD saat itu, selalu sampaikan kepada Pemkab Majene untuk segera diberikan perhatian pembebasan lahan korban banjir Ulumanda.
“Tapi, Pemkab Majene hanya dapat sampaikan keterbatasan anggaran,” terangnya.
Sesuai informasi kami rampung, 27 rumah didua dusun Sambalagia dan Tatibajo alami rusak parah dan hingga kini masyarakatnya masih berada dipengungsian tanpa kejelasan Pemkab Majene. (as)