Sulbar,TelukMandar.com- Majunya Andi Ibrahim Masdar (AIM) dan menggandeng H. Asnuddin Sokong marak dibicarakan lapisan masyarakat Sulbar, Selasa 1 Oktober 2024.
Pasalnya, Andi Ibrahim Masdar (AIM) mantan Bupati dua periode Kabupaten Polman, sekaligus sodara kandung Gubernur petahana Ali Baal Masdar (ABM) setelah dipastikan akan berhadapan di Pilgub Sulbar 2024.
Hal itu, kemudian membuat peta politik di Sulbar, berubah drastis dan meninggalkan kesan negatif ditengah masyarakat Sulbar.
Tak terkecuali, pihak Non Governmental Organization (NGO) di Majene sampaikan analisisnya soal peluang masing-masing paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar.
Menurutnya, bertarungnya dua orang dari klan Masdar, yakni ABM dan AIM membuat peta politik Pilkada Sulbar 2024 berpotensi menguntungkan pasangan lain, yakni SDK-JSM dan PHS-Enny.
“Berkaca pada Pilgub Sulbar 2017, ABM hanya menang selisih 0,76% atau 4.763 suara dari SDK kala itu,” ungkap Jun merupakan ketua Jaringan Pemerhati Kebijakan Pemerintah Daerah (JAPKEPDA).
Pilkada Sulbar 2017, kata Jun, diikuti oleh tiga Paslon, yakni SDK-KK yang diusung oleh Partai Demokrat, PKS dan Hanura. Kemudian Salim-Hasan diusung Golkar, serta ABM-Enny diusung Partai Gerindra, PKB, Nasdem, PAN, PDI-P,PPP, serta PKPI.
Saat itu, kata Jun, ABM-Enny menang dengan perolehan 244.763 suara 38,76%, sementara SDK-KK urutan kedua dengan perolehan 240.010 suara atau 38,00%. Serta pasangan Salim-Hasan di posisi terakhir dengan perolehan 146.774 suara atau 23,24%.
Juniardi menyebut terdapat lima faktor yang mempengaruhi kemenangan ABM-Enny di Pilgub Sulbar 2017. Pertama diusung oleh koalisi partai gemuk, tercatat tujuan Parpol yang mengusung keduanya ketika itu.
Gerbong tim koalisi gemuk bergerak maksimal dalam mendulang suara bagi ABM-ENNY di enam Kabupaten, sehingga walaupun kalah di empat kabupaten, namun perolehan suara keduanya sangat signifikan di Polman dan Pasangkayu. (as)