MAJENE – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Sulawesi Barat menggelar Kelas Kecerdasan Artifisial yang merupakan program Artificial Intelligence Goes To School (AIGTS). Kelas ini digelar atas kerjasama Ikatan Guru Indonesia (IGI) Majene yang diikuti 65 guru dan berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Majene, Sabtu 6 September 2025.
Pelaksanaan Kelas Kecerdesan Artifisial ini dibuka secara resmi Wakil Bupati Majene, Andi Ritamariani Basharoe. Kordinator Wilayah Mafindo Sulbar, Dedy Aswan mengatakan, kelas ini dilakukan untuk meningkatkan literasi penggunaan Kecerdasan Artifisial bagi guru dan tenaga kependidikan.
“Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta akan memahami penggunaan AI dalam proses belajar mengajar dalam kelas maupun untuk memudahkan dalam administrasi,” kata Dedy Aswan.
Selama mengikuti kegiatan, para peserta diedukasi dan praktek menggunakan berbagai tools KA. Seperti pembelajaran kreatif, pengelolaan kelas serta pemanfaatan KA untuk peningkatan kinerja dan adminstrasi.
“Oleh karena itu kami juga memberikan edukasi tidak hanya praktek dan manfaat kecerdasan artifisial saja. Tapi juga memberikan konsep KA itu seperti apa dan bagaimana tantangan serta resiko dan etika penggunaan KA itu sendiri,” Kepala Sekolah Mafindo Institute, Dimas Fadhilah Aprilian Santosa yang juga turt hadir dalam Kelas KA ini.
*Diapresiasi Wakil Bupati dan Ketua IGI Majene, Berharap Digelar Berkelanjutan*
Wakil Bupati Majene, Andi Ritamariani Basharoe mengapresiasi Kelas KA untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan guru dan tenaga kependidikan diera teknologi informasi digital ini. Menurutnya, Kelas KA ini bisa membantu meningkatkan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar dan lebih bijak dalam bermedia sosial.
“Ada hal yang sangat menarik, bagaimana dengan kegiatan yang kita lakukan ini guru itu mampu untuk memberantas hoaks. Ini sangat membantu dalam proses belajar mengajar. Harapan ke depan dengan kegiatan ini tentu untuk mewujudkan Majene sebagai kota pendidikan,” harapnya.
Para peserta juga diharapkan jadi perpanjangan tangan pemerintah untuk mengedukasi siswa, para orang tua serta orang sekitar.
Ketua IGI Majene, Idham Sirunna mendukung penuh Kelas KA oleh Mafinfo Sulbar ini. Idham mengatakan, program ini membantu para guru dalam pemanfaatan KA untuk meningkatkan kompetensi dalam proses belajar mengajar yang kreatif.
“Jadi KA itu tidak akan menggantikan guru karena KA itu mesin. Tidak punya perasaan. Ibaratanya mendidikan itu bukan hanya pemikiran tapi bagaimana kemudian siswa bisa memiliki akhlak dan adab yang hanya guru yang bisa melakukan, bukan KA” kata Idham.
“Jadi KA sebagai asisten guru di dalam kelas. Bagaimana kemudian meramu pembelajaran yang nyaman sehingga siswa bisa memahami dengan baik,” lanjutnya.
Seorang peserta, Hariani mengatakan, Kelas KA ini memberikan wawasan dalam penggunaan KA dengan trainer atau pemateri yang handal.
“Sangat bermanfaat setelah saya mengikuti jujur saya masih abu-abu yang dengan materi-materi yang diberikan. Cuma setelah dijelaskan tadi secara detail itu alhamdulillah sangat bermanfaat. Jadi kami bisa aplikasikan dalam kehidupan keserharian sebagai guru dan kami nanti berbagi dengan teman-teman,” kata Hariani yang merupakan Kepala SMP Negeri 8 Satap Sendana dan guru Bahasa Indonesia ini.
*Tentang AI Goes To School*
AI Goes To School adalah program pelatihan yang bertujuan untuk mendampingi 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan. Program ini dirancang untuk membantu guru memahami dan mengintegrasikan KA ke dalam pembelajaran sehari-hari, sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan
relevan bagi siswa.
Program ini didukung oleh mitra strategis seperti Google.org , AVPN , dan Asian Development Bank (ADB) , serta melibatkan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan implementasi di seluruh wilayah
Indonesia.
*Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)*
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan.
Selain program anti-hoaks, MAFINDO juga aktif dalam inisiatif pendidikan dan literasi digital, termasuk program AI Goes To School , untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan tangguh
terhadap tantangan era digital. (rls)