MAJENE – Suasana pagi di SD Negeri 22 Soreang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, tampak sedikit berbeda pada Rabu, 12 November 2025.
Sejumlah murid tampak siap menyantap makanan siang bergizi. Kepala Desa Palipi Soreang, Wardin Wahid, SH, terlihat memperhatikan satu per satu makanan itu diruang kelas.
Langkah Wardin bukan sekadar formalitas. Ia datang untuk memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar berjalan sesuai arahan pemerintah.
“Kami menindaklanjuti perintah bapak Bupati untuk melakukan monitoring penyaluran MBG di SD 22 Soreang,” kata Wardin.
Program MBG menjadi salah satu fokus pemerintah daerah Majene dalam menekan angka stunting dan meningkatkan asupan gizi anak sekolah dasar.
Karena itu, Wardin menilai pengawasan langsung di lapangan penting agar tujuan program tidak menyimpang.
“Kami ingin memastikan tiga hal utama: kebersihan, varian gizi, dan ketepatan waktu penyaluran,” ujarnya.
Dalam tinjauannya, Wardin menanyai petugas dapur soal bahan baku yang digunakan, cara pengolahan, serta waktu penyajian.
“Kebersihan harus jadi prioritas. Anak-anak kita tidak hanya butuh kenyang, tapi juga sehat,” tambahnya.
Dari pantauan di lapangan, menu makan siang hari itu terdiri atas nasi, ikan, bumbu, sayur, tempe/tahu goreng, dan potongan buah semangka. Menu itu berganti setiap hari agar anak-anak tidak bosan. Sejumlah guru menyebut program MBG membuat kehadiran murid meningkat, karena banyak siswa datang lebih awal agar tak ketinggalan jam makan.
Wardin terlihat beberapa kali berdialog dengan para guru dan pengelola MBG. Ia menekankan agar kerja sama antara sekolah dan desa terus dijaga.
“Program seperti ini tidak bisa berhasil tanpa sinergi. Pemerintah desa siap mendukung, terutama dalam pengawasan harian,” ucapnya.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari kebijakan prioritas pemerintah pusat dan daerah yang diluncurkan sejak awal tahun 2025.
Bupati Majene sebelumnya menegaskan bahwa keberhasilan program MBG bergantung pada ketelitian pelaksana di tingkat desa. Karena itu, Wardin mengaku siap turun langsung ke sekolah-sekolah lain di wilayahnya untuk melakukan hal serupa.
“Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan hak gizi yang sama,” katanya.
Di akhir kunjungannya, Wardin mengingatkan agar program MBG dijaga keberlanjutannya. Ia berharap tidak ada penurunan kualitas meski program berjalan rutin. (rls/as)














