Majene,TelukMandar.com-Sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Majene merasa kecewa lantaran suplai air tidak berjalan secara baik.
Kondisi ini, dirasakan warga yang berada didalam kompleks perumahan nelayan terletak di Lingkungan Barane Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene, Rabu 24 Januari 2024.
Menurut penjelasan warga, kondisi ini sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Masyarakat betul-betul kekurangan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga mereka.
“Jadi kalau suplai air PDAM tidak maksimal. Para warga terpaksa mengambil air sumur disekitar wilayah kompleks dengan cara memikul,” ungkap agus.
Saat dikonfirmasi Direktur PDAM menjelaskan, khusus untuk pelayanan Kecamatan Banggae mulai lingkungan passanggarahan hingga rangas kita menggunakan ipal muloku serta mangge.
Sementara, wilayah Banggae Timur saleppa hingga kelurahan baurung ini yang mengalami masalah karena produksi ipal Galung Lombok sudah tidak berjalan.
“Sejak bulan November 2022, ipal Galung Lombok mengalami kerusakan. Kerusakannya ialah hanyutnya mesin intek dan dua mesin celup milik PDAM,” ujar Arlin Aras.
Setelah rusak, kita tidak dapat melayani pelanggan 1000 hingga 2000 kubik setiap harinya. Maka, kita paksakan produksi air dari abaga yang berkapasitas 30 sampai 40 liter setiap detiknya untuk melayani wilayah kota (Saleppa-Lembang).
Nah, dulunya melayani wilayah kota, sekarang harus melayani hingga Kelurahan Baurung. Karena ipal Galung Lombok tidak berfungsi sejak kerusakan pada bulan november 2022 lalu.
Dalam perjalannya, sejak tahun 2022 kita sudah kemana-mana, ke Pemerintah Daerah, Provinsi bahkan kita juga telah datangi Kementrian PUPR. Lagi-lagi anggaran belum tersedia hingga hari ini.
“Dalam merevitalisasi ipal Galung Lombok membutuhkan biaya besar sekitar 1,7 Milyar untuk kembali menormalkan pelayanan. Itupun hanya dua kali seminggu kita layani, tapi cukup lumayan itu,” jelasnya Direktur PDAM Majene saat dikonfirmasi melalui via telepon.
Saat ditanya mengenai sikap Pemerintah Daerah ia katakan, responnya baik hanya saja kondisi keuangan Daerah tidak berjalan baik.
Ya, kemarin saya sudah menghadap ke ruangan Wakil Bupati Majene bersama pihak Bank Sul-Selbar dan didampingi pak Mufli. Saya mendapatkan petunjuk dari pak Wakil, kalau Bupati merestui kita segera lakukan langkah ini.
“Bupati meminta untuk dipelajari dulu secara baik. Habis pileg kita segera tuntaskan masalah ini sekaligus melakukan studi banding ke PT. Tirta Air Jakarta yang bersedia menjadi kontraktor mitra,” jelasnya.
Ia lanjut, kondisi ini diperparah cuaca elnino dan tidak masuknya disegmen area tangkapan air milik PDAM saat hujan. Tapi sebenarnya, seandainya saja ipal Galung Lombok berjalan normal mungkin suplai air PDAM tidak dikeluhkan pelanggan.
“Sekali lagi ditegaskan, Ipal Galung Lombok itu dapat memproduksi 1000 hingga 2000 kubik setiap hari. Kalau dirata-ratakan pelanggan diwilayah kota 300 sampai 400 pelanggan dapat mencover masing-masing 3 kubik setiap rumah,” lanjutnya.
Jadi kami kehilangan 2.300 sekian pelanggan tidak dapat dilayani sejak rusaknya ipal Galung Lombok dibulan november 2022 lalu. (as)