MAJENE – Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-97 tahun 2025, Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene, Andi Asraf Tammalele, menyerukan semangat baru kepada generasi muda untuk terus berani bermimpi besar, pantang menyerah, dan bekerja keras membangun masa depan bangsa.
Ia menegaskan bahwa pemuda Majene harus menjadi pelaku utama perubahan, bukan sekadar penonton di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi.
Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda tidak boleh hanya diingat sebagai peristiwa sejarah, tetapi harus dihidupkan dalam setiap langkah dan karya nyata generasi muda saat ini.
“Kita ingin pemuda Majene menjadi generasi yang tangguh, berani menghadapi tantangan zaman dengan bekal ilmu pengetahuan, kerja keras, dan kejujuran. Jangan pernah menyerah, karena setiap kegagalan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan,” ujarnya penuh semangat, Kamis 30 Oktober 2025.
Ia menambahkan, pesan yang disampaikan sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menekankan agar para pemuda Indonesia tidak takut bermimpi besar dan tidak takut gagal.
Menurut Presiden, pemuda bukan pelengkap sejarah, tetapi penentu arah sejarah berikutnya. “Semangat ini harus kita tanamkan sejak dini di lingkungan sekolah, kampus, dan masyarakat,” tegas Kepala Disdikpora Majene.
Lebih jauh, ia menyoroti pentingnya pendidikan karakter di kalangan pelajar dan mahasiswa agar semangat Sumpah Pemuda tidak hanya berhenti pada seremoni tahunan, melainkan menjadi nilai hidup sehari-hari. Ia mengingatkan bahwa tantangan zaman digital tidak hanya pada kemampuan teknologi, tetapi juga pada integritas dan tanggung jawab moral. “Percuma pintar kalau tidak jujur. Pemuda hebat adalah yang bisa memadukan kecerdasan, integritas, dan kepedulian sosial,” ucapnya.
Selain itu, Kepala Disdikpora Majene juga mengajak para pendidik untuk menjadi inspirasi bagi para siswa. Guru dan tenaga pendidik diminta untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, gotong royong, serta semangat pantang menyerah di setiap proses belajar mengajar. “Peran guru sangat penting. Mereka bukan hanya pengajar, tapi pembentuk karakter bangsa. Di tangan mereka, semangat Sumpah Pemuda akan terus hidup,” katanya.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun ini mengusung semangat baru bagi seluruh komponen bangsa, termasuk di Kabupaten Majene. Melalui berbagai kegiatan kepemudaan, olahraga, dan pendidikan, pemerintah daerah berupaya memperkuat peran generasi muda sebagai motor penggerak pembangunan daerah. “Majene butuh pemuda yang kreatif, inovatif, dan cinta tanah air. Pemuda yang tidak hanya berpikir untuk diri sendiri, tapi juga untuk kemajuan masyarakatnya,” ungkap Kepala Disdikpora.
Ia juga menekankan agar momentum Sumpah Pemuda menjadi refleksi bersama untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan. “Sumpah Pemuda adalah simbol persatuan. Di tengah perbedaan suku, bahasa, dan agama, kita tetap satu dalam cita-cita membangun Indonesia yang maju. Mari jadikan semangat itu sebagai energi untuk melangkah lebih jauh,” tuturnya.
Menutup pesannya, Kepala Disdikpora Majene berharap agar setiap pemuda di daerahnya mampu menjadi contoh dalam berperilaku dan berprestasi.
Ia mengingatkan bahwa masa depan Majene dan Indonesia ada di tangan generasi muda hari ini. “Kita tidak boleh puas dengan apa yang ada sekarang. Pemuda Majene harus menjadi bagian dari sejarah kemajuan bangsa. Karena seperti pesan Presiden Prabowo, kita bukan pelengkap sejarah, tapi penentu sejarah berikutnya,” pungkasnya.












