MAJENE- Fakta baru ditemukan tim media TelukMandar.com, saat mencoba melakukan observasi dilokasi tambang Banua Adolang Pamboang, Selasa 13 Mei 2025.
Diketahui, jalur jembatan jetty di Kelurahan Lalampanua Pamboang sempat tuai sorotan dan ditutup oleh masyarakat setempat lantaran belum memiliki izin.
Hasil investigasi kami dilokasi tambang Banua Adolang Pamboang, rupanya masih menyisakan pilu lantaran dampak ditimbulkan oleh aktivitas tambang sendiri.
PT. Cadas Industri Azelia Mekar terkonfirmasi mengantongi Surat Keputusan Izin Usaha Pertambangan (SK IUP) bernomor 0506230044866002. Sementara jalur jembatan jetty belum memiliki izin pengelolaan.
Kami mendapati keluhan diseputar lokasi tambang dan jalur jembatan jetty terhadap dampak ditimbulkan sejak aktivitas disana berjalan.
Menurutnya, sejak dimulainya aktivitas pengelolaan tambang di Banua Adolang dan jalur jembatan jetty. Debu dan banjir sudah menjadi langganan kami.
Puncaknya, disaat musim penghujan, air bercampur lumpur disebabkan aktivitas tambang dihulu tiba dihilir.
“Padahal, sebelum adanya aktivitas tambang di Banua Adolang, pemandangan tersebut tidak pernah kami saksikan,” ungkap masyarakat enggan disebutkan namanya.
Ia menjelaskan, tentu dampak kiriman banjir bercampur lumpur tidak terlepas dari aktivitas tambang di Banua Adolang dan pembangunan jalur jembatan jetty.
Adapun, data ditemukan tim media TelukMandar.com, total kurang lebih 50 hektare lahan di Banua Adolang rencana dikelola sampai ditahun 2029 nanti.
Saat dikonfirmasi Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Barat (Sulbar), Asnawi menyayangkan sikap Pemkab Majene terutama instansi terkait seolah melakukan pembiaran aktivitas dilokasi jalur jembatan jetty.
Ia sampaikan, semenjak dua hari lalu aktivitas di jalur jembatan jetty kembali beroperasi dengan mengangkut batu untuk kebutuhan pembangunan lanjutan. Sementara, belum memiliki izin pengelolaan.
“Pemkab Majene melalui instansi terkait diminta turun memantau dan menghentikan sementara aktivitas di jalur jembatan jetty di Kelurahan Lalampanua,” terangnya.
Asnawi kerap dipanggil Awi Mendes itu, meminta seluruh pihak berkepentingan untuk melihat proses aktivitas tambang di Banua Adolang dan Jalur Jembatan Jetty secara komprehensif untuk dampak masa depan lingkungan. (rls/as)