Mamuju – Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) perintahkan kepala dinas kesehatan provinsi Sulbar segerah melaunching pos pelayanan terpadu rujukan stunting di rumah sakit milik pemerintah dilima kabupaten guna percepatan penurunan prevalensi stunting di Sulawesi Barat.
Hal tersebut disampaikannya saat melaunching pos operasional pelayanan rujukan stunting di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju pada, Senin 22 Desember 2025.
Pada kesempatan itu dengan tegas , Suhardi Duka meminta kepala dinas kesehatan Provinsi Sulbar setelah RSUD Mamuju segerah menetapkan rumah sakit pemerintah yang lain dijadikan sebagai rujukan untuk penanganan stunting.
“Katakanlah di Polman, Majene, Mamasa supaya penanganan terpadu ini berjalan sesuai dengan standar yang diciptakan oleh Provinsi Sulawesi Barat,” ujar Suhardi Duka.
Selain itu, gubernur, Suhardi Duka juga menekankan bahwa begitu pentingnya penangan stunting dan kemiskinan ekstrem ini bukan pimpinan OPD yang menjadi penanggungjawab langsung.
“Tapi saya minta kesediaan pak wakil gubernur, Salim S Mengga yang langsung, mengkoordinasi, menggerakkan, mengarahkan sehingga betul-betul kita mampu menangani penanganan stunting ini,” pungkas Suhardi Duka.
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) rujukan stunting ini diharapkan berfungsi sebagai pusat pelayanan dan pendampingan terintegrasi di tingkat masyarakat untuk mencegah dan menangani stunting secara holistik.
Layanan ini tidak sekadar memberikan informasi, tetapi mengkoordinasikan berbagai intervensi spesifik dan sensitif gizi untuk menciptakan generasi yang sehat dan terbebas dari stunting. (Rls)














