Majene – Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar sosialisasi sekaligus launching kegiatan Pemberian Makanan Bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil kurang gizi di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Selasa, 7 Oktober 2025.
Kegiatan yang diikuti puluhan masyarakat Ulumanda ini turut dihadiri Tenaga Ahli Gubernur Sulbar Bidang Pemuda dan Olahraga, Bayu Aditya.
Kepala Dinas Ketapang Sulbar, Abd Waris Bestari, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen dan janji Gubernur Sulbar Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur Salim S Mengga dalam mewujudkan misi ketiga Pemerintah Provinsi Sulbar, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap tidak hanya memberikan bantuan pangan bergizi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian, kemandirian, dan tanggung jawab sosial dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas,” ujar Abd Waris Bestari.
Ia menjelaskan, meski perekonomian Sulbar terus berkembang, masih banyak masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhan gizi harian mereka.
Berdasarkan data terbaru, Prevalence of Undernourishment (PoU) Sulbar tercatat sebesar 6,53 persen, yang menunjukkan masih adanya persoalan kekurangan konsumsi kalori dan protein, terutama pada anak-anak dan ibu hamil.
“Banyak dari mereka mengalami kekurangan energi dan protein yang dapat berdampak serius terhadap kesehatan dan pertumbuhan,” katanya.
Dalam program ini, masyarakat penerima manfaat akan mendapatkan paket pangan bergizi dengan panduan konsumsi yang jelas. Beberapa di antaranya, yaitu:
Telur: 2 butir per hari untuk setiap balita dan ibu hamil selama dua minggu pertama hingga dua bulan ke depan.
Beras: diberikan setiap hari sebagai sumber karbohidrat pokok.
Abon dan susu full cream: dikonsumsi 2–3 kali per minggu.
Menurut Abd Waris Bestari, kegiatan ini bukan hanya sekadar penyaluran bantuan pangan, tetapi juga bentuk kepedulian nyata pemerintah dalam mengatasi masalah gizi secara berkelanjutan.
“Melalui pemberian pangan yang kaya energi dan protein hewani seperti daging, telur, dan susu, kami berharap dapat meningkatkan status gizi dan sistem imun masyarakat,” ungkap Abd Waris Bestari.
Ia juga menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor agar program ini berjalan efektif. Dukungan dari camat, kepala puskesmas, serta seluruh elemen masyarakat dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan kegiatan.
“Mari kita jalin kerja sama yang erat untuk terus mendukung upaya ketahanan pangan, terutama dalam penyediaan protein hewani yang bermutu,” pungkasnya.
Di akhir sambutannya, Abd Waris Bestari menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, baik dari tingkat provinsi, kabupaten, maupun kecamatan. Ia berharap, program ini menjadi langkah awal menuju kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga menjadi pondasi bagi pembangunan kemandirian masyarakat dalam menghadapi tantangan gizi dan pangan,” tutur Abd Waris Bestari.(rls)