Majene, TelukMandar.com- Celebes Heritage Festival (CHF) 2024 sukses digelar di Kabupaten Majene, bertempat dipelataran Boyang Assamalewuang, pada Desember lalu.
CHF merupakan ajang perayaan kebudayaan di Sulbar, berkat inisiatif Dr. H. Muh. Idris DP M.Si juga mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar bersama bapak Andi Syamsu Rijal, SS, M. Hum Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wil. 18 Sulteng dan Sulbar.
Tak berhenti disitu, CHF ini juga lahir dari kolaborasi inspiratif antara konunitas dan pemerintah dengan peran penting dimainkan Alfiat Mulwan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Majene dan Ridwan Alimudddin juga seorang Budayawan Sulbar sehingga CHF digelar kedua kali digelar di Kabupaten Majene.
Selain itu, dukungan berbagai pihak termasuk Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Pembina dan Lembaga Kebudayaan Balai, Pelestarian Kebudayaan Wil. 17 dan 19 serta supporting dari pihak Bank Indonesia dan Bank Sulselbar Cabang Majene.
CHF 2024 sendiri menghadirkan berbagai konten menarik yang menonjol kekayaan Budaya di Sulbar, di antaranya
Workshop Menun dengan tujuan mengangkat tradisi tenun sebagai seni budaya penuh makna dan menghadirkan narasumber mastro dan pemerhati tenun sekomandi kalumpang Mamuju dilaksanakan Direktorat pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan RI.
Seminar nasional dengan menggelar diskusi mendalam mengenai pelestarian dan pengembangan kebudayaan local menghadirkan Prof. Erwiza Erman, Prof Idham Kahlik Bodi dan Prof. Darmawan menjadi narsum dilaksanakan Direktorat Pembina dan Lembaga Kebudayaan.
Pameran tenun tampilankan karya tekstil tradisional dari berbagai daerah di Sulawesi, celebes menari atau perayaan tarian khas Sulawesi energik dan penuh estetika dan harmoni celebes dengan menampilkan konser musik kolaboratif memadukan musik tradional dan modern serta mempersembahkan karya busana berbasis tenun dan motif khas Sulawesi diperagakan siswa siswi perwakilan Sulbar.
Menurut Muh. Idris Dp katakan, hari pertama festival ini menjadi sorotan khusus telah berhasil melibatkan berbagai institusi budaya dari berbagai Wil.
“Keterlibatan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 17, 18, dan 19 merujuk kuatnya sinergi dalam upaya pelestarian budaya,” ungkap mantan Sekprov Sulbar.
Ia pun tegaskan, CHF 2024 merupakan momentum penting dalam membawa kekayaan budaya Sulawesi ke kancah Internasional.
Sementara itu, Syamsu Andi Rijal menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai ruang bagi generasi muda untuk lebih mencintai warisan budaya mereka.
“CHF bukan sekedar acara. Tetapi gerakan kolektif untuk merawat identitas kita sebagai masyarakat Sulawesi,” urainya.
Celebes Heritage Festival (CHF) 2024 diharapkan menjadi agenda tahunan terus menguatkan komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan budaya Sulawesi agar tetap relevan dan dihormati di tengah globalisasi. (as)