MAJENE – Pembangunan ruang CATLAB milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene hampir dipastikan alami keterlambatan pekerjaan.
Sesuai papan proyek terpasang dilokasi pekerjaan bahwa pembangunan ruang CATLAB dikerjakan oleh CV. DANAZTAMA memakan anggaran senilai 1.3 miliar dari (DAK) dengan masa kontrak 6 bulan, terhitung dimulai 25 Juli sampai 31 Desember 2025.
Faktanya dilokasi pembangunan belum menunjukkan progres baik dan terpantau hanya baru memulai pemasangan pondasi. Padahal, merujuk kontrak pekerjaan sudah memasuki bulan ketiga.
Tim TelukMandar.com, saat menemui salah satu pekerja (tukang) ruang CATLAB di RSUD Majene. Pihaknya, tidak mengetahui sebab akibat terkait keterlambatan pekerjaan dan dia hanya mengaku baru bekerja 3 hari lamanya, Senin 8 September 2025.
Dilokasi pembangunan ruang CATLAB pun tidak ditemukan tenaga teknis kontraktrok ataupun site manager kontraktor berfungsi sebagai tenaga yang bertangung jawab memastikan progres dan kualitas pekerjaan.
Penasaran kami pun memuncak dan terus mencoba menggali informasi sebab keterlambatan pekerjaan pembangunan ruang CATLAB milik RSUD Majene sudah memasuki bulan ketiga usai berkontrak.
Tim kami pun menemukan informasi mengenai alasan keterlambatan pembangunan ruang CATLAB RSUD dan penghentian sementara renovasi ruang CT – SCAN dikerjakan oleh CV. Ibnati ditengarai akibat pihak perencaan belum merampungkan gambar secara komplit.
Tak hanya itu, juga santer dibicarakan dalang dibalik keterlambatan sejumlah pekerjaan akibat tidak rampungnya gambar secara komplit lantaran diduga adik mantan Dikretur ikut bermain, nyatanya tak memiliki disiplin ilmu teknik.
Fahri ikut angkat bicara dan meminta pihak terkait tidak mengambil candaan terkait keterlambatan sejumlah pekerjaan pembangunan di RSUD Majene.
“Kondisi ini tentu sangat berisiko dan perlu segera ditangani karena dapat sebabkan pemborosan dan timbulkan kerugian dengan nilai besar,” ungkapnya.
Fahri pun meminta pihak RSUD (Direktur) mengambil langkah tepat dan tegas untuk tidak membiarkan pemandangan tersebut berlarut lama. Tentu dipastikan hasilnya jauh dari harapan dan menciptakan pembangunan asal – asalan.
Sementara saat dimintai tanggapan Plt. Direktur RSUD Majene, pihaknya hanya sampaikan coba konfirmasi langsung ke konsultan pengawas. Kan’ dia mengawasi.
“Karena kami juga sedang progres pendampingan kejaksaan,” terangnya melalui sambungan telepon.
Sampai berita dimuat, tanggapan konsultan pengawas sejumlah pekerjaan pembangunan di RSUD terus kami tunggu dan dimuat terpisah nantinya. (rls/as)