MAJENE – Bupati Majene, Dr. H. Andi Achmad Syukri Tammalele instruksikan larangan seluruh pihak untuk tidak sambut malam pergantian tahun baru secara berlebihan. Seperti, pesta kembang api, konvoi kendaraan dan pagelaran musik.
Larangan dituangkan melalui Surat Edaran (SE) Nomor T.000.1/5/3334/Xll.2025 sebagai bentuk empati terhadap sodara sebangsa kita sedang alami bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah Provinsi di Indonesia.
Bupati Majene sampaikan keprihatinan dan duka mendalam terhadap sodara sebangsa sedang terdampak bencana. Bupati juga ajak seluruh lapisan masyarakat Majene untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui zikir bersama dan dirumah masing – masing.
Orang nomor satu di Majene itu tegaskan dan harapkan seluruh pihak untuk lebih kedepankan empati dimalam pergantian tahun baru dengan tidak menggelar kegiatan berlebihan dan berpotensi menggangu kondisi keamanan di Bumi Assamalewuang.
“Mari sambut malam pergantian tahun dengan berbagai kegiatan lebih sederhana dan bermakna, utamanya kegiatan keagamaan dzikir dan doa bersama,” ujar Bupati Majene, Dr. H. Andi Achmad Syukri Tammalele.
Malam pergantian tahun baru harusnya menjadi momentun muhasabah bagi setiap individu, keluarga, organisasi dan instansi guna menata kehidupan lebih baik kedepan.
Surat edaran tersebut ditetapkan di Majene, 29 Desember 2025 dan ditandatangani langsung oleh Bupati Majene, Dr. H. Andi Achmad Syukri Tammalele. (rls/as)












