MAJENE – Usai menggelar sarasehan dan dialog bersama Pengurus Wilayah Perkumpulan Guru Inpassing Nasional (PGIN) Sulawesi Barat (Sulbar), Senin 2 Juni 2025.
Anggota DPR RI Dapil Sulbar, Ajbar Abd. Kadir melanjutkan lawatannya dirumah baca dan museum naskah l Mangalewu terletak dilingkungan Teppo Barat, Kelurahan Baru Majene.
Dalam lawatannya, ia dibersamai beberapa kelompok Tani Teppo, Teppo Barat, Galung Pa’ara, Moloku dan Mangge.
Apalagi, Ajbar sendiri diketahui sedang berada di Komisi IV DPR RI, sehingga menjadi tupoksi dirinya intens bertemu para poktan. Tak terkecuali para kelompok nelayan dan dibidang kehutanan.
Dalam diskusi itu, Ajbar bersama para Poktan di Majene fokus membahas penguatan untuk para tani dan pola pikir petani milenial.
Melansir melalui Validnews.id, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengaku sektor pertanian menjadi penyumbang utama tertinggi pada pertumbuhan ekonomi nasional atau PDB Kuartal l/2025 melalui sisi lapangan usaha.
Dalam laporannya, Kuartal I/2025, pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh sebesar 4,87% year on year/yoy). PDB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp3.264,5 triliun dan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp5.665,9 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yakni Kuartal IV/2024, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan 0,98%.
Dia menjelaskan, seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, kecuali lapangan usaha pertambangan. Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi. Total kontribusi pertumbuhan kelima lapangan usaha tersebut terhadap PDB mencapai 63,96%.
Tamrin memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya sosialisasi dilakukan Ajbar secara massif. Pihaknya, sangat berterima kasih dengan kehadirannya bertemu dengan Poktan di Majene dan tidak semua DPR RI melakukan hal sama.
Ia katakan, ditengah peran global. Presiden Prabowo Subianto keluarkan kebijakan untuk ketahanan pangan di Indonesia. Tentu para petani dan petenak lah menjadi untuk tombak suksesi kedepan.
Kedatangannya, juga menjadi pengingat bahwa penguatan daya tani dan prosepek kedepan bagi petani milenial menjadi bagian penting. Selain itu, nilai ekonomi pun cukup besar.
“Jadi bukan hanya PNS saja. Menjadi Petani dan peternak sendiri bisa saja memberikan dampak ekonomi besar bagi keluarga mereka,” terangnya.
Diskusi bersama Poktan di Teppo Barat, Kelurahan Baru Majene berlangsung di rumah baca dan museum naskah l Mangalewu. (rls/as)