Majene,TelukMandar.com-Kepala Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene (Muh. Haeruddin) merespon wacana penyegelan yang akan dilakukan oleh pihak kontraktor terhadap rumah relokasi warga rui dan aholeang.
Sebelumnya, tersiar kabar melalui rekaman percakapan antara kepala dusun aholeang dan pihak kontraktor yang mengancam akan menyegel bangunan rumah yang berada dipengungsian karena belum dibayarkan sejak dilakukan pembangunan pasca gempa yang menghancurkan sejumlah rumah di Kabupaten Majene dan Mamuju beberapa tahun lalu, jumat 20 Oktober 2023.
Menurut pernyataan Kepala BPBD Majene menjelaskan, memang benar belum dibayarkan, tetapi pihak kontraktor bersama masyarakat sudah membangun kesepakatan (MOU). apalagi kesepakatan demikian disaksikan langsung unsur Forkopimda, jadi bukan hanya BPBD dan Pemdes saja yang ikut menyaksikan.
“Model kesepakatan itu, menunggu pencairan tahap ll. Kalau kemudian sudah dilakukan pencairan pihak kontraktor akan langsung menerima uang warga yang telah dibangunkan hunian,” ungkapnya melalui sambungan telepon.
Ilham juga menyampaikan, pencairan untuk tahap ll sedang berproses di BNPB. Kita menungg bersama, semoga segera terealisasi secara baik.
Sementara Kepala Desa Mekkatta mengatakan, tidak boleh ada pihak yang langsung melakukan penyegelan tanpa dibicarakan secara baik. Warga Rui dan Aholeang adalah masyarakat saya, jadi tentu saya akan ikut melakukan pembelaan kepada masyarakat saya sendiri.
“Hunian relokasi warga rui dan aholeang. sebelumnya, sudah dilakukan kesepakatan antara pihak kontraktor dan masyarakat. Nanti kalau telah tahap ll dibayarkan baru kemudian diselesaikan. Tapi masalahnya, kan belum ada pencairan dari Pemerintah pusat melalui BNPB,” ujarnya lawyers muda tersebut.
Ia lanjut katakan, mari menunggu bersama-sama, jangan kemudian kita mau melakukan tindakan yang seolah bertentangan dengan prinsip hidup bermasyarakat dan bersikap inkonsistensi dari apa yang telah disepakati.
“Kita paham betul kondisi kehidupan dimasyarakat hari ini, serba sulit karena dipengaruhi beberapa faktor. Namun kita jangan seolah melakukan tindakan yang hanya akan menimbulkan kegaduhan ditengah-tengah masyarakat,” jelasnya. (as)