Majene,TelukMandar.Com-Perusahaan WIKA (PT. WIKA) yang bergerak pada bidang kontruksi mendapatkan sorotan dari pihak penyedia material karena diduga belum menyelesaikan hutang material.
Diketahui, PT.WIKA yang memiliki nama besar di Indonesia sebagai perusahaan tersohor nan besar pada bidang konstruksi dan jenis usaha lainnya, rupanya mendapatkan catatan merah setelah mengerjakan pembangunan sekolah di Kabupaten Majene Provinsi Sulbar.
Pembangunan yang bersumber dari APBN melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disalah satu sekolah di Kabupaten Majene. Disegel oleh penyedia bahan material karena diduga belum membayarkan hutang material.
Setelah tim media TelukMandar.com mencoba menggali informasi terkait penyegelan SD No.2 Deking Kecamatan Malunda Kabupaten Majene. Tim kami mendapatkan sumber dari salah satu tim pengawasan dari pihak BUMN, Jumat 2 Mei 2023.
Menurutnya, dari sekian pembangunan sekolah yang kami awasi. Ada salah satu sekolah yang disegel karena diduga belum membayarkan hutang material.
“Setelah tersiar kabar penyegelan, saya langsung menghubungi kepada pihak perusahaan WIKA. Ia katakan, kami sudah melakukan pembayaran kepada pihak penanggungjawab dilapangan. Jadi kalau ada informasi demikian, justru saya juga heran,” ungkap pengawas dari BUMN itu.
Pembangunan sekolah diwilayah Kabupaten Majene, itu bersumber dari APBN melalui Kementrian PUPR. Bantuan itu turun, pasca Sulbar beberapa tahun lalu diguncang gempa dan mengakibatkan beberapa bangunan sekolah roboh di Kabupaten Mamuju dan Majene.
“Ada dua perusahaan turun sebagai pelaksana, PT. WIKA dan PT. Abipraya. Besok saya akan turun kelapangan dan memastikan simpul persoalannya ada dimana, apakah itu berasal dari PT.WIKA atau pihak penanggungjawab dilapangan yang tak menyalurkan ke pemasok material,” ujarnya.
Tentu dengan dilakukannya penyegelan, sekolah tersebut belum dapat digunakan. InsyaAllah, besok saya akan turun dan mengurai persoalan serta mencari simpul persoalan berada dipihak mana. Apakah pihak PT. WIKA atau penanggungjawab dilapangan, terangnya.
Hingga pemberitaan ini dimuat, kami terus menghubungi Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene. Tapi tidak mendapatkan respon secara baik. Sedangkan pihak PT.WIKA belum dapat mengkonfirmasi secara langsung. (srl)