Polman,TelukMandar.com-Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dibawah pimpinan Andi Ibrahim Masdar (AIM) secara resmi akan menggelar Festival Maraton Sandeq Race 2023.
Kabar itu, disampaikan langsung Kepala Bidan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polman pada rapat yang diinisiasi Asosiasi Passandeq Mandar Majene dikediaman bapak Hendrik (pemilik perahu merpati putih) bertempat di lingkungan camba utara, Minggu 2 Juli 2023.
Pertemuan Asosiasi Passandeq Mandar tersebut turut dihadiri Ketua Asosiasi Abdul Wahab (Anggota DPRD Majene), pemilik perahu Bura Sendana Jasman (Anggota DPRD Majene), Kepala Bidan Dinas Penddikan dan Kebudayaan Kabupaten Polman bersama rombongan serta seluruh Manajer atau pemilik kapal Sandeq di Kabupaten Majene.
Dalam pertemuan itu, Ketua Asosiasi Passandeq Mandar mengatakan, sejak munculnya issue ketidakjelasan lomba maraton untuk tahun 2023. Para passandeq, pemilik sandeq bahkan seluruh pecinta sandeq di Kabupaten Majene sendiri mengalami suasana hati tidak baik-baik saja.
“Mereka sering kali merasakan kegundahan, kecemasan dan rasa haru terhadap informasi ketidakjelasan untuk lomba maraton tahun 2023,” ungkap Abdul Wahab.
Wahab juga menjelaskan, selama ini ada beberapa informasi yang kami terima dari pihak panitia dari Kabupaten Polman. Awalnya, mereka sebutkan hanya 14 perahu sandeq yang akan diterima dari Kabupaten Majene pada lomba maraton untuk tahun 2023.
“14 perahu dari Polman dan 14 dari Majene. Ada 28 perahu jika diakumulasi, jadi begitu kata panitia polman selama ini” ujarnya ketua asosiasi sandeq mandar.
Ia menambahkan, komunikasi yang selama ini kami bangun bersama panitia dari Kabupaten Polman terus mengupayakan untuk dapat mengikutisertakan seluruh perahu di Kabupaten Majene.
“Kalau hanya 14 perahu yang akan diterima di Kabupaten Majene. Tentu secara otomatis ada 10 perahu yang tidak dapat mengikuti lomba maraton nantinya. Jika itu betul terjadi, tentunya akan melahirkan kontroversi dan melahirkan rasa kekecawaan bagi para passandeq” tambahnya Wahab.
Ia harapkan, Asosiasi Passandeq Mandar sejak didirikannya untuk menjadi wadah komunikasi bagi para passandeq.
“Harapan kita ingin melihat event sandeq race setiap tahunnya berjalan secara baik kedepan. Sehingga diharapkan para passandeq untuk bersama-sama membangun kebersamaan satu dengan lain,” harapnya.
Ia juga tak lupa memberikan apresiasi kepada Pemerintah Polman terhadap kepeduliaan kepada warisan budaya lopi sandeq di Sulawesi Barat. Polman dan Majene menjadi satu kesatuan persaudaraan dan itu tidak dapat ditawar-tawar
“Sampaikan salam cinta dan hormat kami kepada Bupati Polman terhadap kepeduliaannya kepada lopi sandeq,” katanya.
Sedangkan dari pihak Pemkab Polman, informasi selama ini yang membuat para passandeq Majene merasakan gunda gulana. Alhamdulillah, semalam Bupati Polman telah mengintruksikan untuk kembali menerima 10 peserta sandeq.
“Jadi awalnya, 14 perahu dari Majene yang kami akomodir. Bupati Polman kembali mengakomodir 10 tambahan dan kehadiran kami hari ini untuk menyampaikan hal demikian,” urainya Kabid Pendidikan dan Kebudayaan Polman.
Jadi sudah jelas ya, apa yang menjadi informasi selama ini. Terkait pembatasan perahu sudah kita ketahui bersama-sama.
“Mengenai, rute nantinya. Kami belum bisa memastikan secara jelas. Apakah dilepas di Polman finis pasangkayu atau sebaliknya. Pada intinya, kita akan bahas nantinya setelah tehnikal meeting,” jelasnya.
Sesuai data yang ada, jika diakumulasi peserta sandeq di dua kabupaten di Sulbar, Majene dan Polman. Ada sebanyak 38 yang akan siap mengikuti maraton. (as)