MAJENE– Polemik pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-D) milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Majene Provinsi Sulbar.
SPALD-D senilai 7 milyar bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dibangun di 7 Desa 1 Kelurahan di Kabupaten Majene, terus menunjukkan progres positif, Selasa 21/1/2025.
Sempat mendapatkan sorotan publik. Namun, komitmen Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Majene untuk memastikan proses pembangunan tuntas di Januari.
Andra merupakan pengembang di Desa Kabiraaan Kecamatan Ulumanda ikut juga memberikan komentar dan memastikan pekerjaan miliknya rampung di Januari 2025.
Ia sampaikan, SPALD-D di Desa Kabiraan Kecamatan Ulumanda secara geografis tentu tidak sama dibandingkan dataran.
“Kabiraan sendiri memiliki sejumlah tantangan baik pada proses melansir material sampai pada pekerjaan dilapangan,” ungkapnya.
Menurutnya, itulah fakta harus dilalui. Apalagi SPALD-D bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari limbah air domestik terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, ia pun tekankan proses pembangunan di Desa Kabiraan diakui alami keterlambatan akibat pengaruh hujan.
“Disamping itu, juga memiliki geografis wilayah pegunungan yang kadang menyulitkan pekerja melansir material,” ujarnya.
Ia tegaskan, proses finising sedang digebuk dilapangan. Dipastikan seminggu kedepan seluruh prosesnya tuntas dikerjakan.
Pembangunan MCK Individu dikerjakan masing – masing Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 senilai 7 Milyar dan dikerjakan di 7 Desa 1 Kelurahan di Kabupaten Majene. (as)