Majene,TelukMandar.com- Heritage Festival Sandeq (HFS) 2024, dinilai terkesan dipaksakan digelar sehingga para passandeq pulang dengan tangan kosong dengan gelar masing-masing.
Heritage Festival Sandeq (HFS) 2024, di ikuti 47 perahu sandeq terpaksa pulang dengan tangan kosong setelah menempuh jalur dilima etape, Senin 23 September 2024.
Menurut ketua Asosiasi Sandeq Mandar Majene, Heritage Festival Sandeq (HFS) 2024, sesuai informasi yang kami dapatkan memang cukup memprihatinkan sehingga para passandeq terpaksa pulang dengan tangan hampa bersama gelarnya masing-masing.
Pasalnya, para passandeq hingga kini belum menerima hadiah sesuai ditetapkan panitia saat meeting beberapa waktu lalu.
Selain hadiah, masih ada juga uang lainnya belum diterima para passandeq sampai hari ini.
“Sisa uang makan dan uang pattonda (bodi) senilai 5 juta,” ungkap Abdul Wahab.
Ia menjelaskan, Heritage Festival Sandeq (HFS) 2024, menjadi ajang dapat dinilai kurang siap digelar oleh Pemerintah Provinsi Sulbar.
Harusnya, pihak Pemerintah Provinsi Sulbar dapat betul-betul memperhatikan nasib para passandeq. Sehingga tidak meninggalkan kesan buruk.
“Jujur saja, HFS 2024 menjadi ajang kurang siap digelar dan telah meninggalkan kesan buruk kepada passandeq,” ujarnya.
Sandeq sendiri merupakan warisan budaya milik orang mandar yang harus terus dijaga dan dilestarikan secara baik.
“Jadi kalau begini, semangat Pemrov Sulbar dalam menjaga warisan budaya mandar penting dipertanyakan,” lanjutnya pemilik perahu Rua Piolo AW.
Sementara, hasil rapat panitia dan Pemprov Sulbar bersama para passandeq sebelum meninggalkan Kabupaten Mamuju, mereka dijanjikan akan segera melunasi pembayaran hingga batas tanggal 8 nanti. (as)